Jumat, 31 Agustus 2012

Paroki Santa Maria Ratu Damai_Nehas Liah Bing_Wehea_Kutim_Kaltim


Perkembangan Pembangunan Gereja
Paroki Santa Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing


 NL. Bing, Jumat, 31/8/12

Pembangunan Gereja paroki Santa Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing-Wehea-Kaltimantan Timur terus dikebut pengerjaannya.
Hingga periode akhir Agustus 2012, capaian pembangunan telah mencapai 70 persen, dimana pada saat ini sedang dilaksanakan penyelesaian pembangunan menara yang direncanakan setinggi 27,5 meter serta pengececoran lantai altar dan pemasangan keramik.

Disamping itu, saat dilakukan peninjauan pada tanggal 31 Agustus 2012 bersamaan dengan kegiatan gotong-royong umat paroki, tampak beberapa pekerja sedang melakukan pengecatan dinding bagian dalam gereja serta finishing dan pengecatan pintu-pitu gereja.

Salah seorang pekerja menyampaikan bahwa pekerjaan saat ini (sejak hari raya Idul Fitri) yang lalu, kegiatannya hanya melakukan pengecatan dan finishing pintu-pintu gereja, karena sebagian besar pekerja sedang liburan Lebaran (mudik ke Pulau Jawa), dan diperkirakan pada awal September 2012, bersamaan dengan kedatangan para pekerja tersebut, pekerjaan akan dikebut dan dilanjutkan kembali.

Siang Geah, salah seorang pengurus DPP Santa Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing mengungkapkan harapan agar proses pembangunan gereja paroki tersebut dapat segera diselesaikan, dan berharap agar gereja telah dapat digunakan pada saat perayaan Hari Raya Natal 2012.

Dengan semakin meningkatnya jumlah umat, pembangunan gereja baru tersebut diharapkan dapat menjawab terbatasnya kapasitas yang sering terjadi di gereja paroki yang lama.

Ditambahkan Siang Geah, bahwa dengan selesainya proses pembangunan gereja baru, nantinya kegiatan Ibadah Ekaristi mingguan akan dipusatkan di gereja baru tersebut, dan setiap minggu secara bergiliran seluruh stasi yang dekat dengan pusat paroki bertanggung jawab untuk menanggung para petugas koor, dan lain-lain.
Gereja baru tersebut diarapkan mampu menampung hingga 1.000-an lebih umat dan kita tidak perlu lagi membangun tenda diluar gereja, terutama pada saat pelaksanaan hari-hari raya Katolik, demikian Siang Geah.

Lokasi gereja baru tersebut menurut beberapa orang umat dari stasi-stasi yang tersebar pada beberapa desa eks-transmigrasi dianggap sangat strategis, karena selain dekat dengan akses utama di Jalan Raya Wehea yang menghubungkan Desa Nehas Liah Bing dengan beberapa desa di bantaran Sungai Telen serta areal perusahaan PT. Swakarsa Group dan beberapa perusahaan lainnya, juga ditunjang juga oleh lokasi yang cukup luas, sehingga memudahkan untuk menjawab beberapa berupahan dan/atau perkembangan dimasa depan.

Sementara itu, pada bagian samping belakang gereja juga telah berdiri sebuah bangunan yang cukup representative yang nantinya akan digunakan sebagai pastoran. Bangunan tersebut bahkan telah 100% selesai dan siap digunakan, dan untuk rencana dan proses perpindahan nantinya dari gereja lama ke gereja baru, masih menunggu proses penyelesaian bangunan gereja itu sendiri.

Kini, harapan umat akan keberadaan gereja yang diharapkan mampu menampung jumlah umat yang terus meningkat telah terjawab dengan hamper rampungnya pembangunan gereja tersebut, tetapi tantangan besar bagi seluruh umat telah ada dihadapan umat, terutama dalam kaitannya dengan peningkatan peran umat untuk mendukung seluruh tugas pastoral.

Kehadiran para donatur yang mendukung terlaksananya pembangunan gereja tersebut perlu diappresiasi oleh seluruh umat paroki, karena tanpa mereka, bangunan gereja sebesar ini mungkin belum dapat terwujud, tutur salah seorang umat paroki.