Minggu, 23 Maret 2014

Pleno Dewan Pastoral Paroki Santa Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing_Wehea_Kutai Timur

Kabar Paroki

Minggu (23/3/14)


Bertempat di Gereja Paroki Santa Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing, Kecamatan Muara Wehea, Kabupaten Kutai Timur, dilaksanakan Sidang Pleno Dewan Pastoral Paroki (DPP) Paroki selama dua hari, yaitu pada tanggal 21 & 22 Maret 2014.

Sidang Pleno DPP tersebut seharusnya dihadiri oleh Pengurus Dewan Pastoral Stasi (DPS) dari berbagai stasi dalam Paroki SMRD Nehas Liah Bing yang tersebar pada empat kecamatan, yaitu Kecamatan Muara Wehea, Kecamatan Kung Beang, Kecamatan Telen dan Kecamatan Batu Ampar, tetapi karena jarak tempuh yang cukup jauh ke pusat paroki, maka Sidang Pleno DPP kali ini hanya dihadiri oleh stasi-stasi dari Kecamatan Muara Wehea dan Kecamatan Kung Beang serta satu stasi peserta terjauh dari wilayah perkebunan PT. Gunta Samba.

Sidan Pleno tersebut dibuka langsung oleh Pater Lucius Tumanggor, SVD dan turut hadir pula Pastor Rekan, Pater Adi Manek, SVD dan para suster SSpS dari Biara Sanctissima Trinitas Nehas Liah Bing.

Siang Geah, Sekretaris DPP Santa Maria Ratu Damai mengungkapkan bahwa selama proses sidang pleno tersebut, mereka fokus pada review program yang telah direncanakan selama tahun 2013, baik program yang sudah dicapai maupun yang belum dicapai, sehingga rencana program yang disepakati untuk dilaksanakan pada tahun 2014 lebih difokuskan pada usaha pencapaian dan penyelesaian program yang masih menjadi PR bersama.

Secara umum, terdapat dua program utama dalam rencana tahun 2014, yaitu yang bersifat non-fisik, diantaranya adalah peningkatan pelayanan pastoral hingga ke stasi-stasi terjauh, update dan perbaikan data umat paroki, peningkatan peran umat dalam pelayanan, dan lain-lain, sedangkan untuk program fisik difokuskan pada beberapa hal, antara lain:
  1. Pembangunan rumah singgah dan dapur pastoran: bahwa pada saat ini sudah ada gambar teknisnya dan pada tahun 2014 diharapkan dapat dimulai proses penyediaan material dan pembangunan tahap pertama;
  2. Pembangunan Teras Pastoran dan Sekretariat Paroki dan Sekretariat KOMKA: bahwa melihat perkembangan pada saat ini, perlu segera direncanakan untuk dibangun sekretariat paroki dan sekretariat KOMKA untuk mempermudah proses pelayanan terutama dari sisi administrasi kepada seluruh umat paroki dan bangunannya direncanakan menyatu dengan bangunan induk pastoran serta teras;
  3. Pembangunan Pagar (depan gereja) dan Pos Jaga: khusus Pos Jaga telah direncanakan pada program tahun 2013 dan telah tersedia dana awal untuk pengadaan material;
  4. Pembangunan Taman Gereja: sesuai dengan rencana, tahap awal akan difokuskan untuk taman yang letaknya didepan gereja sekaligus pembangunan kolam dan menara untuk Patung Bunda Maria sebagai pelindung gereja paroki - proses pembangunan akan dilaksanakan setelah hari raya Paskah dan pendanaan pembangunan menggunakan sistem swadaya serta bantuan dari donatur;

Melihat rencana tersebut, yang sedianya akan diberlakukan mulai tanggal 1 April 2014, maka dalam Sidang Pleno kali ini juga disepakati untuk diadakan kembali pengembangan dana paroki mandiri dengan melibatkan seluruh Keluarga Katolik dalam wilayah paroki serta masing-masing stasi.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Pater Lucius Tumanggor, SVD, kembali menegaskan sesuai dengan surat edaran dari Keuskupan Agung Samarinda (KASRI), bahwa Gereja Katolik diharapkan dapat terlibat dalam beberapa hal, diantaranya terkait dengan issue-issue Lingkungan Hidup, Budaya dan Adat Istiadat serta issue tenaga kerja migran, maka sesuai dengan harapan tersebut, sejak tahun 2013 Pastor Paroki Santa Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing juga secara intens terlibat dalam hal tersebut diatas.

Kita tidak diam dengan beragam hal tersebut diatas ditengah perkembangan yang semakin pesat termasuk pada semua wilayah paroki yang tersebar di empat kecamatan, sehingga walaupun dengan segala keterbatasan, Gereja selalu berusaha untuk hadiri ditengah masyarakat baik terlibat langsung dalam upaya-upaya advokasi untuk lingkungan maupun terlibat langsung dalam upaya pelestarian budaya dan adat istiadat masyarakat lokal, lanjut Pater Lucius Tumanggor, SVD.

Akhirnya, semoga apa yang telah direncanakan dapat tercapai................




Senin, 10 Maret 2014

Catatan Masa Lalu (ANGKA 31 YANG MEMBANGGAKAN)

ANGKA 31 YANG MEMBANGGAKAN

Tahbisan Diakon
Dari judul ini mungkin orang bertanya apa maksud dan apa yang perlu dibanggkakan dari angka ini? sedikit mengacu pada sastra batak, bahwa angka ini dibaca tolu pulu sada. Kalau spontan orang menyebutnya tolusada..yang artinya tiga satu. Sering istilah ini dikaitkan dengan symbol adat dalam budaya batak dalam kata yang lazim kita sebut dalihan natolu. Namun, sebagai orang beriman, mereka juga sering menyebut si tolu sada..yang dalam bahasa teologis hal ini dipahami sebagai tritunggal, tiga tapi satu. Angka ini memang angka yang sangat filosofis. Wow apalagi ini? berbicara tentng tiga tapi satu sering dipahami kesempurnaan yang tak terbagikan. Symbol yang pas mengungkapkan hal ini bisa dilihat dalam gambaran segitiga sama sisi. Dalam sastra toba, hal ini digambarkan dalam bentuk tiga tungku, atau dalihan. Fungsinya jelas mencerminkan sebuah kesempurnaan yang tak bisa terpisahkan oleh yang lainnya. Orang bisa meletakkan priuk dan kuali saat memasak oleh karena peran dari tiga tunggku ini. priuk atau kuali tidak bisa diletakkan pada tunggu yang berdiri tegak satu atau dua tunggku. Tak sulit rasanya untuk memahami makna angka tiga satu ini.
Tahbisan diakon
Pertanyaan, apa yang dibangkakan? Terus terang angka ini dikatakan sebagai yang membanggakan lahir dari hati sendiri. Sebab pada angka ini, saya diingatkan pada sebuah relaitas kelahiran di dunia ini. singkatnya saya sekarang berusia 31 tahun. Sebuah rahmat berharga yang saya dapatkan diusia sebesar ini. saya melihat dan merasakan bahwa di usia sebesar ini saya begitu sempurna. Dalam arti sempurna bukan tidak ada cacat dan dosa, tetapi lebih pada sebuah rencana Tuhan sempurna dan semakin nyata dalam hidupku. Tanggal dua maret adalah hari kelahiranku dan saya genap berumur 31 tahun. Lebih dari itu, pada tanggal yang sama ini, saya akan menerima tahbisan diaokon dari bapa uskup, Malang. dengan kata lain, dalam usia yang genap 31 ini saya dilahirkan kembali dan masuk pada salah satu anggota baru dalam kalangan hirarki gerejanya yang kudus. Adalah sesuatu yang membahagiakan bagi saya bahwa saya bisa menerima berkat dan anugerah ini. aku tidak –pernah menyangka bahwa mengapa saya harus menerima tahbisan diakon pada hari kelahiranku ini? dari peristiwa ini saya melihat bahwa Allah telah merencanakan Sesuatu yang indah untuk saya. Rencana Allah jauh lebih indah dari pada yang kerap saya bayangkan. Untuk saat ini, saya hanya bisa mengatakan bahwa terjadilah padaku menurut apa yang Dia kehendaki. Aku tahu bahwa rencana-Nya jauh indah melebihi segalanya yang aku pikirkan. Terimakasih Tuhan atas anugerahMu ini. biarlah hal ini menjadi awal kehidupan baru untuk saya dan tanda bawa Engkau menyapa saya sebagai pribadi yang membahagiakan hari-hari dan sejarah kehidupanku. Yesus tuhanku, aku sayang dan cinta Kamu. 

Senin, 03 Maret 2014

flores_borneo: Jelang Pemilu Legislatif: Saatnya WEHEA Memilih......

flores_borneo: Jelang Pemilu Legislatif: Saatnya WEHEA Memilih......: Saatnya Orang WEHEA Harus Memilih Orang WEHEA Sudah sekian kalinya pemilu legislative dilaksanakan, tetapi hingga sekian waktu itu, tak...

flores_borneo: Memahami Budaya Kematian dalam Tradisi Suku Dayak ...

flores_borneo: Memahami Budaya Kematian dalam Tradisi Suku Dayak ...: Suku Dayak Wehea adalah suku asli yang pertama kali mendiami wilayah-wilayah di Kecamatan Muara Wehea (orang biasa menyebut Wahau) dan Kung...

flores_borneo: Pelantikan Pengurus DPS Reinha Rosari, SP-3 Wehea,...

flores_borneo: Pelantikan Pengurus DPS Reinha Rosari, SP-3 Wehea,...: Meriahnya Misa Pelantikan Dewan Stasi Reinha Rosari Makmur Jaya Minggu (23/2/14) Sekitar pukul 8.30 wita pagi, ratusan umat telah ber...

flores_borneo: Happy Birthday Pater LUCIUS TUMANGGOR, SVD

flores_borneo: Happy Birthday Pater LUCIUS TUMANGGOR, SVD: Selamat Ulang Tahun Pater Lucius, SVD Tepukan meriah membahana dalam Gereja Santa Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing, pagi ini (2/3/14)...

flores_borneo: Membangun Mimpi, Wujudkan Perubahan: Sebuah Perjal...

flores_borneo: Membangun Mimpi, Wujudkan Perubahan: Sebuah Perjal...: KABAR WEHEA Senin (3/3/14) Sejak awal menginjakan kakinya di Paroki Santa Maria Ratu Damai, sebuah mimpi besar telah diusung oleh p...

flores_borneo: TLEANG LUNG Terpilih Menjadi Ketua Dewan Adat Daya...

flores_borneo: TLEANG LUNG Terpilih Menjadi Ketua Dewan Adat Daya...: KABAR WEHEA Minggu (2/3/14) Bertempat di Desa Bea Nehas, Kecamatan Lebeng Wehea (Muara Wehea), dilaksanakan pertemuan adat Suku Day...

flores_borneo: Tentang Sebuah Nama: Memahami Nama Sebenarnya Dala...

flores_borneo: Tentang Sebuah Nama: Memahami Nama Sebenarnya Dala...: KABAR WEHEA Kesalahan masa lalu yang entah kapan tetap terus dipelihara hingga kini. Sebuah upaya memperbaiki dan mengubahnya juga te...

flores_borneo: MENGENAL NAMA WEHEA SEBENARNYA

flores_borneo: MENGENAL NAMA WEHEA SEBENARNYA: Nama adalah Identitas Ada sebuah ungkapan mengatakan: apalah arti sebuah nama. Sebuah kalimat pendek dan sangat sederhana, seolah-o...