Jumat, 28 November 2014

Rencana Perayaan 125 Tahun Karya Para Suster SSpS

Kabar Paroki (29/11/14)


Sesuai dengan rencana, para Suster SSpS di Biara Sanctissima Trinitas Nehas Liah Bing akan merayakan Pesta 125 Tahun hadirnya karya mereka di dunia dan untuk itu akan dilaksanakan Ekaristi Kudus bersamaan dengan Misa pada Minggu Adven-II pada 7/11/14 mendatang.

Suster Inez, SSpS, dipastoran Paroki Santa Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing menuturkan bahwa pada peringatan karya para Suster SSpS yang ke-125 tahun akan dilaksanakan Ekaristi Kudus yang berbarengan dengan Misa Minggu Adven-II di Gereja Paroki. Sesuai dengan rencana, bahwa dalam perayaan kali ini akan hadir Provinsial SSpS Kalimantan yang berpusat di Palangkaraya, yaitu Suster Ermelinda, SSpS, bersama beberapa Suster SSpS lainnya.

Pada awal Desember 2014 direncanakan para Suster SSpS dari Palangkaraya akan tiba di Biara Sanctissima Trinitas Nehas Liah Bing dan diharapkan agar umat paroki juga dapat secara bersama mendukung perayaan 125 Tahun karya SSpS tersebut.

Dari agenda yang disampaikan, bahwa untuk peringatan 125 Tahun karya SSpS tersebut juga akan dilaksanakan temu umat dan para Suster SSpS serta pemutaran Film 125 Tahun Karya SSpS diseluruh dunia.

Semoga perayaan 125 Tahun Karya SSpS tersebut memberikan spirit baru bagi seluruh Suster SSpS di seluruh dunia untuk terus berkarya sesuai dengan visi dan misi-nya serta memberikan manfaat bagi dunia. Semoga.... (adm).

Penerimaan Sakramen Pernikahan di Paroki Santa Maria Ratu Damai

Kabar Paroki (29/11/14)


Bertempat di Gereja Santa Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing, Kecamatan Muara Wehea, Kutai Timur, Kaltim, akan dilaksanakan prosesi pernikahan secara massal kepada 46 pasangan yang akan menikah dan akan dipimpin oleh Pastor Rekan, Pater Adipati Manek, SVD.

Menurut Pastor Adi, SVD, bahwa proses penerimaan Sakramen Pernikahan tersebut merupakan akhir dari seluruh proses pernikahan massal yang telah dilaksanakan sebelumnya pada tahun 2014 ini, karena pada Minggu (30/11/14) kita telah memasuki masa Adventus (Adven-I), dan untuk proses penerimaan Sakramen Pernikahan akan kembali dilaksanakan pada tahun 2015 yang akan datang.

Sesuai dengan kebijakan oleh Pastor Paroki, diharapkan pada tahun 2014 ini proses pernikahan massal telah dapat diselesaikan dan untuk diketahui bahwa Paroki Santa Maria Ratu Damai memiliki lingkup pelayanan pastoral yang cukup luas dan meliputi empat kecamatan, diantaranya Kecamatan Muara Wehea (bukan Muara Wahau), Kecamatan Kung Beang (bukan Kong Beng), Kecamatan Telen dan Kecamatan Batu Ampar yang tersebar pada 23 stasi dan 6 lingkungan.

Tantangan terberat di paroki ini bukan pada pelayanan pastoralnya, tetapi pada cakupan wilayah yang sangat luas disamping jarak dengan stasi terjauh mencapai 125 km, tutur Pater Lucius Tumanggor, SVD. Beruntung, bahwa dengan semakin membaiknya asksesibilitas jalan pada saat ini cukup membantu kelancaran proses pelayanan pastoral termasuk adanya beberapa jalur alternatif yang memperpendek jarak antar wilayah/stasi.

Selain itu, keberadaan Pastor Rekan, yaitu Pater Adipati Manek, SVD, serta para Suster SSpS dari Biara Sanctissima Trinitas Nehas Liah Bing juga sangat membantu dan oleh karena itu kami akan terus meningkatkan pelayanan pastoral yang diharapkan dapat menjangkau semua wilayah termasuk didalamnya seperti pelayanan untuk penerimaan Sakramen Pernikahan secara massal, lanjut Pater Lucius Tumanggor, SVD.

Khusus untuk proses Pernikahan Massal, sesuai dengan kebijakan pastoral paroki, maka semuanya dilaksanakan di Gereja Paroki Santa Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing. Hal tersebut juga untuk mensiasati agar dapat maksimal.

Akhirnya, semoga semua pasangan yang akan menikah pada hari ini kelak dapat menjadi keluarga Katolik yang setia dan selalu mewartakan Kasih Tuhan kepada sesamanya, dan dapat menjadi panutan bagi anak-anak yang dititipkan Tuhan kepada mereka..... (adm).

Perkembangan Pembangunan Kantor Paroki Santa Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing

Kabar Paroki (29/11/14)


Hingga Sabtu (29/11/14) progress pembangunan Kantor Paroki yang terintegrasi langsung dengan 1 ruangan untuk sekretariat KOMKA Paroki, Lobby, 2 kamar tidur (untuk koster dan assisten rumah tangga pastoran) telah mencapai 65%.

Menurut Chris Djoka, salah satu orang relawan yang membantu mengawasi proses pembangunan tersebut mengungkapkan bahwa target penyelesaian pembangunan Kantor Paroki tersebut kemungkina molor dari jadwal, tetapi akan diupayakan oleh para pekerja agar dapat selesai sebelum Hari Raya Natal 2014 yang akan datang.

Pada tempat yang sama, Djohanes Joko Pramono, seorang relawan lainnya menyampaikan bahwa hingga minggu keempat November segala material yang dibutuhkan masih mencukupi dan kita akan melihat hingga selesainya pemasangan kerangka dack, tetapi semoga material terutama besi cukup untuk pembangunan pada lantai pertama tersebut.

Proses pembangunan Kantor Paroki tersebut merupakan realisasi dari rencana yang telah ditetapkan oleh Dewan Pastoral Paroki Santa Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing Tahun 2014 bersama Pastor paroki.

Proses pembangunan tersebut didukung penuh oleh pastor paroki dan pastor rekan seperti yang pernah dituturkan oleh Pater Lucius Tumanggor, SVD, pada medio Oktober lalu, bahwa walaupun agak terlambat, tetapi kita bersama seluruh umat tetap mengupayakan agar segala rencana yang telah dibuat bersama secara bertahap dapat kita capai. Puji Tuhan, karena 2 rencana besar kita dapat kita kerjakan pada tahun 2014 ini, lanjut Pater Lucius Tumanggor, SVD.

Untuk diketahui bahwa sesuai dengan status sebagai paroki mandiri, Pastor Paroki dan Pastor Rekan bersama segenap pengurus DPP serta umat telah menyepakati untuk melaksanakan penggalangan dana dalam rangka mendukung seluruh proses pembangunan di Paroki Santa Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing dan hal tersebut mendapatkan dukungan umat dari berbagai stasi dengan melakukan penggalangan dana pada stasinya masing-masing.

Hingga akhir November 2014, beberapa stasi telah melakukan penyerahan dana sumbangan umat untuk proses pembangunan tersebut dan akan menyusul dari stasi-stasi lainnya pada awal Desember mendatang.

Pada kesempatan lain, Kristian Paipinan mengharapkan agar umat dapat mendukung dan mendoakan agar proses pembangunan tersebut berjalan lancar dan tidak lupa pula menyampaikan kepada para team relawan agar melaporkan kembali kepada seluruh umat termasuk semua stasi keseluruhan proses pembangunan tersebut sekaligus juga terkait dengan keuangannya.

Akhirnya, semoga semua proses tersebut dapat berjalan karena beberapa rencana lainnya telah menunggu dihadapan kita, diantaranya terkait dengan rencana pembangunan pagar gereja serta pos keamanan di depan gereja. Semoga Tuhan memberkati.

Minggu, 16 November 2014

Menuju Visi 2020. Mengejar Mimpi Lahirnya Persekolahan Katolik di Paroki St. Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing_Wehea_Kaltim

Pendidikan Berkualitas, Sebuah Harapan atau Mimpi?

Sebuah Catatan Perjuangan Para Pastor dan Suster SSpS di Paroki Santa Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing


Kabar Paroki (16/11/14)

Setelah sekian lama, akhirnya TK St. Arnoldus Jansen dapat berdiri di wilayah Paroki Santa Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing. Sebuah pengorbanan dan perjuangan tanpa lelah akhirnya terwujud seiring sebuah hasil Keputusan dalam Pleno DPP pada awal Januari 2013 lalu. Pastor Thomas Sudarmoko selaku Pastor Paroki kala itu didampingi oleh Pastor Rekan, Pater Lucius Tumanggor, SVD, akhirnya menyetujui sebuah usulan agar segera ada aksi untuk mewujudnyatakan mimpi membangun sekolah Katolik di wilayah Paroki ini.

Sebuah perjuangan itu akhirnya berujung manis, seiring kedatangan para Suster SSpS untuk berkarya dalam wilayah Paroki Santa Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing.

Gunakan dulu gedung Gereja yang lama dan nanti dibuat sekat sebelum adanya gedung baru agar persekolahan Katolik dapat segera dimulai. Suster Hermine Beding yang kala itu menghadiri Pleno Dewan Pastoral Paroki sempat menitikan akir mata kala mendengar keputusan itu. Tuhan telah mengabulkan permohonan kita semua, tandasnya pelan.

Kini, sebuah taman kanak-kanak bernama TK. Santo Arnoldus Jansen telah berdiri walaupun masih mengggunakan gedung sementara dengan menggunakan gedung gereja yang lama. Sebuah perjuangan itu berbuah manis dengan tingginya minat masyarakat untuk memasukan anaknya di TK tersebut.

Sebuah awal bagus sekaligus tangga pertama telah dilalui. Kini, sebuah tantangan menanti. Akankah anak-anak tersebut hanya akan berakhir di TK saja, dan mengapa tidak kita pikirkan sekalian untuk Sekolah Dasar-nya? Sebuah pertanyaan yang terus menerus menggelayut itu terus membuncah saat Pastor Paroki, Pater Lucius Tumanggor SVD bersama para suster SSpS kemudian mulai mendorong hal tersebut.

Sebuah Visi masa depan akan sebuah persekolahan Katolik langsung bergaung kencang yang kemudian diikuti oleh sebuah pertemuan antara para relawan, Pastor Lucius Tumanggor dan Pastor Adi Manek, SVD untuk membahas rencana tersebut. Sebuah gagasan untuk membuat master plan sederhana langsung dilakukan. Lahan seluas 2,8 Hektar yang berintegrasi langsung dengan Biara Sanctisima Trinitas Nehas Liah Bing sangat representatif untuk dikembangkan dalam jangka panjang.

Biara Susteran SSpS, PG/TK dan SD akan terintegrasi dalam sebuah bentang lahan dan dalam sebuah kompleks yang sama. Kita butuh segera untuk dilakukan Land Clearing sekaligus pematangan lahan dan jika tidak ada halangan, maka awal tahun 2015 akan menjadi titik krusial, rencana kompleks persekolahan Katolik tersebut dapat terealisasi atau tidak. Disinilah letak tantangannya.

Sebagai umat beriman, kita tentu tetap bersandar kepada Tuhan dan selalu berdoa agar semua niat tulus ini dapat terealisasi dimasa depan.

Tantangan lainnya tentu yang lebih utama. Lahan tersedia, potensi siswa sangat besar, sistem pengajaran kelak juga tidak ada masalah, tetapi yang terus menjadi pertanyaan adalah bagaimana dengan pendanaannya? Sekolah Katolik bukanlah seperti sekolah negeri pemerintah yang setiap tahunnya mendapatkan asupan dana luar biasa.

Tetapi dengan sebuah semangat untuk terus maju, disamping sebuah tujuan mulia bahwa Gereja Katolik juga harus dapat mengambil peran dalam upaya membangun perubahan, khususnya pada bidang pendidikan.

Semangat yang luar biasa yang ditunjukan oleh para Suster SSpS dan juga Pater Lucius Tumanggor dan Pater Adi Manek untuk secara bersama mewujudkan rencana tersebut patut mendapatkan apresiasi yang mendalam dari seluruh umat. Mengapa? Disaat kualitas pendidikan di wilayah ini masih sangat rendah, dengan semangat luar biasa mereka terus berjuang dengan caranya untuk meyakinkan berbagai pihak agar dapat terlibat untuk mendukung rencana tersebut.

Hadirnya Pendidikan Menengah di Wilayah paroki: Menuju Visi 2020

Keresahan akan rendahnya kualitas sumberdaya manusia di dalam wilayah paroki ternyata juga terus menjadi perhatian gereja juga para pastor yang bertugas di wilayah paroki ini.

Berbagai hasil penelitian dari para pihak pun telah pula disampaikan dihadapan para pastor, bahwa gereja juga harus bisa menjawab hal tersebut.

Menyikapi hal tersebut, Pater Lucius Tumanggor, SVD, dengan penuh semangat berupaya untuk meyakinkan berbagai pihak bahwa keberadaan sekolah Katolik termasuk untuk tingkat menengah (SMP dan SMA) sangat dibutuhkan oleh masyarakat di wilayah ini. Beberapa kali dalam berbagai kesempatan, Pastor Paroki berupaya untuk meyakinkan beberapa Yayasan Pendidikan Katolik agar dapat melirik wilayah ini. Mengapa? Karena ini adalah salah satu bentuk tanggung jawab gereja untuk dapat berperan dalam memajukan SDM masyarakat di wilayah ini.

Sebuah kabar menarik datang pada periode Oktober 2014. Sebuah komunitas Suster FJJM Sumatera tertarik untuk datang melaksanakan assessment awal ke Paroki Santa Maria Ratu Damai.

Prosespun segera dimulai. Berbagai berkas disiapkan oleh Pater Lucius Tumanggor, SVD, dan akhirnya disepakati bahwa Keuskupan Agung Samarinda, Kalimantan Timur, melalui Administrator Uskup Agung Samarinda akan menyurati Kongregasi FJJM agar dapat datang ke Paroki Santa Maria Ratu Damai.

Sebuah niat tulus tersebut tentulah membutuhkan semangat dan kerja keras serta doa. Bahwa langkah-langkah strategis telah dilakukan. Fondasi awal telah diletakan, kita percaya, bahwa jika ketulusan niat ini terus dijaga dan digelorakan, harapan akan lahirnya persekolahan Katolik di wilayah ini tentu tidak akan menjadi belaka.


Oleh karena itu, sudah selayaknya kita semua mendukung langkah kongkrit yang telah dilakukan oleh para pastor serta para suster yang berkarya dalam Paroki Santa Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing dan sebuah pesan penting seyogyanya kami sampaikan, bahwa para pastor, para suster "tidak tidur". Karena mereka telah berjuang dengan caranya sendiri dan hendaklah kita mendukung dan mendoakan agar kelak semua rencana tersebut dapat terwujud. Semoga............ (adm).