Perkembangan Pembangunan Gereja
Paroki Santa Maria Ratu Damai Nehas Liah
Bing
Pembangunan
Gereja paroki Santa Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing-Wehea-Kaltimantan Timur
terus dikebut pengerjaannya.
Hingga
periode akhir Agustus 2012, capaian pembangunan telah mencapai 70 persen,
dimana pada saat ini sedang dilaksanakan penyelesaian pembangunan menara yang
direncanakan setinggi 27,5 meter serta pengececoran lantai altar dan pemasangan
keramik.
Disamping
itu, saat dilakukan peninjauan pada tanggal 31 Agustus 2012 bersamaan dengan
kegiatan gotong-royong umat paroki, tampak beberapa pekerja sedang melakukan
pengecatan dinding bagian dalam gereja serta finishing dan pengecatan
pintu-pitu gereja.
Salah
seorang pekerja menyampaikan bahwa pekerjaan saat ini (sejak hari raya Idul
Fitri) yang lalu, kegiatannya hanya melakukan pengecatan dan finishing
pintu-pintu gereja, karena sebagian besar pekerja sedang liburan Lebaran (mudik
ke Pulau Jawa), dan diperkirakan pada awal September 2012, bersamaan dengan
kedatangan para pekerja tersebut, pekerjaan akan dikebut dan dilanjutkan
kembali.
Siang
Geah, salah seorang pengurus DPP Santa Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing
mengungkapkan harapan agar proses pembangunan gereja paroki tersebut dapat
segera diselesaikan, dan berharap agar gereja telah dapat digunakan pada saat
perayaan Hari Raya Natal 2012.
Dengan
semakin meningkatnya jumlah umat, pembangunan gereja baru tersebut diharapkan
dapat menjawab terbatasnya kapasitas yang sering terjadi di gereja paroki yang
lama.
Ditambahkan
Siang Geah, bahwa dengan selesainya proses pembangunan gereja baru, nantinya
kegiatan Ibadah Ekaristi mingguan akan dipusatkan di gereja baru tersebut, dan
setiap minggu secara bergiliran seluruh stasi yang dekat dengan pusat paroki
bertanggung jawab untuk menanggung para petugas koor, dan lain-lain.
Gereja
baru tersebut diarapkan mampu menampung hingga 1.000-an lebih umat dan kita
tidak perlu lagi membangun tenda diluar gereja, terutama pada saat pelaksanaan
hari-hari raya Katolik, demikian Siang Geah.
Lokasi
gereja baru tersebut menurut beberapa orang umat dari stasi-stasi yang tersebar
pada beberapa desa eks-transmigrasi dianggap sangat strategis, karena selain
dekat dengan akses utama di Jalan Raya Wehea yang menghubungkan Desa Nehas Liah
Bing dengan beberapa desa di bantaran Sungai Telen serta areal perusahaan PT.
Swakarsa Group dan beberapa perusahaan lainnya, juga ditunjang juga oleh lokasi
yang cukup luas, sehingga memudahkan untuk menjawab beberapa berupahan dan/atau
perkembangan dimasa depan.
Sementara
itu, pada bagian samping belakang gereja juga telah berdiri sebuah bangunan
yang cukup representative yang nantinya akan digunakan sebagai pastoran. Bangunan
tersebut bahkan telah 100% selesai dan siap digunakan, dan untuk rencana dan
proses perpindahan nantinya dari gereja lama ke gereja baru, masih menunggu
proses penyelesaian bangunan gereja itu sendiri.
Kini,
harapan umat akan keberadaan gereja yang diharapkan mampu menampung jumlah umat
yang terus meningkat telah terjawab dengan hamper rampungnya pembangunan gereja
tersebut, tetapi tantangan besar bagi seluruh umat telah ada dihadapan umat,
terutama dalam kaitannya dengan peningkatan peran umat untuk mendukung seluruh
tugas pastoral.
Kehadiran
para donatur yang mendukung terlaksananya pembangunan gereja tersebut perlu
diappresiasi oleh seluruh umat paroki, karena tanpa mereka, bangunan gereja
sebesar ini mungkin belum dapat terwujud, tutur salah seorang umat paroki.