KOMUNI PERTAMA DI STASI ST.
MARTINUS, SP-1 PANTUN, DESA KARYA BHAKTI, WEHEA, KALTIM
Kabar
Paroki (22/06/14)
Sebanyak
12 anak mengikuti penerimaan Sakramen Komuni Pertama pada Minggu (22/06/14)
yang dilaksanakan di Stasi St. Martinus, SP-1 Pantun, Desa Karya Bhakti,
Kecamatan Muara Wehea, Kutai Timur, Kaltim.
gereja stasi st. martinus sp-1 pantun, karya bhakti, wehea, kaltim |
bersiap untuk komuni pertama di stasi st. martinus |
Pelaksanaan
Misa Penerimaan Sakramen Komuni Pertama kali ini terasa berbeda seperti
diungkapkan Bapak Berti bahwa sejak tahun sebelumnya sesuai dengan anjuran dari
Pastor Paroki St. Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing, agar umat di stasi-stasi
juga terlibat aktif dalam upaya pelestarian adat istiadat dan budayanya,
sehingga pada tahun ini kita menekankan kepada seluruh anak-anak yang menerima
komuni pertama bersama orang tuanya untuk mengenakan busana tradisional sebagai
sebuah jawaban langsung dan nyata atas anjuran tersebut.
suasana misa komuni pertama di stasi st. martinus |
seorang anak penerima komuni pertama |
Tampak
jelas kebahagiaan terpancar dari wajah anak-anak yang hari itu merayakan sebuah
hari istimewa dalam kehidupan menggereja dimana mereka secara penuh memiliki
hak untuk menerima tubuh dan darah Kristus.
Saatnya Pesta
Seperti
layaknya sebuah tradisi yang telah berlangsung lama di Flores (NTT), kebiasaan
untuk melaksanakan pesta meriah juga merebak hingga ke perantauan. Hal tersebut
terlihat dari meriahnya acara pesta yang dilaksanakan oleh seluruh keluarga
dari kedua belas anak tersebut.
Penerimaan Komuni Pertama dipimpin oleh Pater Adi Manek, SVD |
Hal
tersebut dapat terjadi karena para orang tua bersama keluarga besar mereka
merasakan sebuah kebahagiaan yang luar biasa karena anak mereka telah memiliki
hak penuh untuk menyambut tubuh dan darah Kristus.
Semoga
kemeriahan tersebut tidaklah sementara seperti diungkapkan Pater Adi Manek, SVD
bahwa pasca menerima Komuni Pertama anak-anak tersebut harus lebih aktif untuk
mengambil peran dalam kehidupan menggereja dan para orang tua dituntut untuk
terus memberikan semangat dan contoh-contoh positif kepada anak-anak mereka
sekaligus memberikan teladan yang baik kepada mereka sehingga dimasa depan
anak-anak tersebut akan menjadi tulang punggung gereja dalam mewartakan kabar
sukacita kepada seluruh dunia (adm).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar