Kamis, 31 Januari 2013

ST. ARNOLDUS JANSSEN PENDIRI TIGA KONGGREGASI


 
JALAN HIDUP & RAHASIA KEBERHASILAN


Arnoldus Janssen dilahirkan pada 5 November 1837 di Goch, dataran rendah sungai Rhein. Ayahnya bernama Gerhard Janssen dan ibunya Anna Katharina Wellesen. Allah mengaruniakan pasangan itu sebelas anak, tiga diantaranya meninggal dalam usia kanak-kanak. Dari tujuh anak bersaudara bersama dengan Arnoldus, lima saudara dan dua saudari, yang menikah adalah saudarinya tertua yakni Margaretha dan saudara-saudaranya Gerhard, Peter dan Theodor. Hanya Peter tidak mempunyai anak. Seorang saudaranya yang lain, Wilhelm, menjadi bruder dalam ordo Kapusin dengan nama Juniperus. Saudaranya yang bungsu, bernama Yohanes, lahir pada 15.10.1853, enam belas tahun lebih muda dari Arnoldus. Dia disuruh Arnoldus supaya belajar. Sebagai diakon dia bergabung dengan Arnoldus ketika dia baru saja mendirikan Rumah Misi. Kemudian Yohanes menjadi imam dan menjadi seorang pembantu yang sangat penting bagi Arnoldus, tapi sudah meninggal pad 1898 dalam usia 44 tahun.
Sesudah tiga tahun di sekolah rakyat (1844-1847) dan sesudah satu tahun persiapan pada sebuah sekolah rektorat kecil yang baru saja dibuka di Goch, Arnoldus diterima pada gymnasium keuskupan di Gaesdonck pada perbatasan Belanda dekat Goch. Sebagai siswa ekstern dia menamatkan SMA di Münster pada 1855. Meskipun dia sudah berpikir untuk menjadi imam, - waktu itu umurnya 18 tahun - dia lalu belajar, mengikuti keinginannya, mula-mula matematika dan pengetahuan alam di Münster (1855-1857) dan di Bonn (1857-1859) lalu dia dapat menyelesaikan pelajaran-pelajaran ini dengan memperoleh wewenang mengajar untuk semua vak pada gymnasium. Dalam musim panas 1859 dia mulai dengan studi teologi, yang dilanjutkannya di Münster dalam musim gugur 1859. Pada tanggal 15 Agustus 1861 dia menerima tahbisan imam dalam Katedral di Münster.

Sesuai dengan latar belakang pendidikannya, imam muda Janssen ditunjuk oleh Uskupnya sebagai pengajar pada Höheren Bürgerschule di Bocholt (Westfalen). Di situ dia bertugas selama 12 tahun sebagai pengajar matematika dan ilmu pengetahuan alam, sekaligus memberikan pelayanan pastoral dalam paroki St. Georg di kota itu. Sejak 1865 dia mulai giat untuk "Kerasulan Doa", mula-mula sebagai "promotor", kemudian sejak 1869 sebagai direktur diosesan dalam keuskupan Münster. Untuk anggota-anggota perhimpunan doa itu dia menyusun sebuah "Buku kecil untuk penerimaan anggota Kerasulan Doa" dan sebuah "Pedoman kecil untuk Doa Bersama" yang disebarluaskannya sendiri dengan giat. Untuk bisa lebih bebas melayani kegiatan apostolis sebagai imam yang sudah dimulainya itu, dia minta supaya dibebastugaskan sebagai pengajar di Bocholt pada 1873, lalu dia menjadi kaplan untuk suster-suster Ursulin di Kempen. Mulai Januari 1874 dia menerbitkan sebuah majalah populer dengan nama "Kleiner Herz-Jesu-Bote" (Utusan Kecil Hati Yesus), dengan maksud mencari pelanggan untuk membantu Misi "intern", yakni di tanah airnya dan terutama untuk membantu Misi "ekstern" yakni Misi di antara orang kafir. Tidak lama kemudian dia sudah menguraikan dalam majalahnya tentang perlunya mendirikan sebuah Rumah Misi di Jerman untuk mendidik misionaris-misionaris.

Dalam bulan Mei 1874 Arnoldus Janssen bertemu dengan Mgr. Raimondi, peserta pendiri seminari Misi di Milano, Prefek Apostolik dan tidak lama kemudian Uskup di Hongkong, yang kebetulan menjadi tamu pastor Ludwig von Essen di Neuwerk dekat Mönchengladbach. Atas desakan Uskup Raimondi, bahwa jika tidak ada seorang yang mau bertindak, maka hendaknya Janssen sendiri mendirikan Rumah Misi yang diperlukan itu. Dan akhirnya, pada tanggal 8 September 1875, bertempat di Steyl, dalam distrik Tegelen, Belanda, Arnoldus Janssen membuka Rumah Misi "St. Mikhael", yang menjadi Rumah Induk "Serikat Sabda Allah".

Kendati permulaan yang sangat sederhana dan kendati serba kesulitan intern selama setengah tahun pertama, tanpa disangka-sangka telah mulailah perkembangan Rumah Misi dan Serikat Misi. Tahun demi tahun dapat didirikan bangunan yang baru. Jumlah siswa dan calon bruder senantiasa bertambah demikian rupa, sehingga rumah itu pada 1900 sudah menampung sekitar 650 orang, yaitu sekitar 45 imam, 290 bruder dan novis bruder dan hampir 320 siswa. Dalam sebuah percetakan milik sendiri diterbitkan mula-mula hanya "Der Kleine Herz-Jesu-Bote", tapi sejak 1878 juga majalah bulanan "Stadt Gottes" dan sejak 1880 "St. Michaelskalender". Dalam musim gugur 1877 dimulai dengan suatu gerakan khalwat, yang dari tahun ke ahun menarik ratusan, bahkan ribuan imam dan awam, pria dan wanita untuk mengikuti hari-hari retret dalam Rumah Misi dan dengan demikian memperkenalkannya dalam lingkungan-lingkungan lebih luas. Tapi Rumah Misi itu terlebih lagi diperkenalkan lewat majalah-majalah, yang mencapai oplah yang tinggi. Pada saat kematian Pendiri (1909), "Der Kleine Herz-Jesu-Bote" (kemudian menjadi "Steyler Missionsbote") mempunyai 41.000 pelanggan, "Stadt Gottes" 220.000, "St. Michaelskalender" malahan 655.000, di samping itu edisi Belanda dengan oplah 48.000. Lebih dari 63.600 orang, baik pria maupun wanita telah ambil bagian pada 592 retret di Rumah Misi.

Sejak 1888 telah dibuka cabang-cabang Serikat lebih lanjut: di Roma (St. Rafael), Mödling dekat Wina (St. Gabriel), Neisse, Slesia (Heiligkreuz), di Saarland (St. Wendel), Bischofshofen, Salzburg (St. Rupert), dan akhirnya dalam musim panas 1908 diambil keputusan untuk membuka Rumah Misi yang pertama di Amerika Serikat: St. Mary's di Techny dekat Chicago. Masih dalam hidupnya Arnoldus Janssen telah mengambil alih daerah-daerah Misi dan wilayah-wilayah karya di semua benua. Dia sendiri dapat mengutus lebih dari 800 misionaris (333 imam, 187 bruder, 301 suster) ke: Cina (Shantung Selatan), Togo, Papua Nugini, Jepang, Argentina, Brasilia, Chile dan Paraguay, ke Amerika Utara, juga untuk karya Misi di antara orang-orang Negro yang sangat terlantar di negara-negara selatan. Perundingan-perundingan mengenai kegiatan di Filipina hampir diakhiri, sehingga pada 1909 misionaris-misionaris dari Steyl bisa datang ke pulau-pulau ini.

Sejak mula Arnoldus Janssen sudah memahami pentingnya keterlibatan suster-suster dalam kegiatan Misi, tapi baru pada 1889 dia mendirikan serikat suster-suster "Abdi-abdi Roh Kudus", yang berkembang demikian pesat, sehingga pada 1909 sudah ada sejumlah 450 suster Misi yang berkaul, 80 novis dan 30 postulan. Di Argentina, Togo, Papua Nugini, USA, Brasilia, Shantung Selatan (Cina) dan Jepang suster-suster SSpS sudah bekerja di samping para imam dan bruder. Pada waktu mendirikan kongregasi suster-suster Misi sudah dipikirkan mengenai satu cabang untuk suster-suster Adorasi Abadi yang dibentuk pada 1896 dan telah berkembang sebagai satu kongregasi tersendiri yakni suster-suster "Abdi-abdi Roh Kudus dari Adorasi Abadi". Pada 1909 jumlah mereka 30 suster, termasuk novis-novis dan postulan-postulan.

Karya yang dibangun dan dikembangkn oleh Arnoldus Janssen, dipimpinnya juga dengan seluruh tenaga pribadinya sampai dengan penyakit pitam yang dideritanya pada akhir Oktober 1908. Ketika ia tutup usia pada 15 Januari 1909, ia meninggalkan karya Misi dari Steyl yang terdiri dari tiga serikat Misi itu dalam keadaan demikian mantap, sehingga selama dasawarsa-dasawarsa berikut, kendati menghadapi krisis serta kerugian yang besar akibat dua perang Dunia dan dalam masa nasional sosialisme, dapat berkembang terus dan menjadi salah satu dari antara serikat-serikat Misi terbesar di dalam Gereja.


Rahasia Keberhasilan: Arnold Janssen - Seorang Kudus
Kehidupan dan karya Arnoldus Janssen memberikan kesan yang demikian kuat, sehingga orang harus berkata: dia telah melaksanakan sesuatu yang luar biasa. Rasanya sukses-sukses karyanya lebih mengagumkan, bila orang ingat bahwa sejak masa mudanya dia menunjukkan dengan jelas batas-batas kemampuan dan batas-batas aslinya. Pada gymnasium di Gaesdonck dia harus mengulang kelas III. Hal itu bisa dimengerti, karena memang persiapan pada sekolah rektorat di Goch tidak mencukupi. Tapi dia sendiri beberapa kali mengakui bahwa di gymnasium itu dia sungguh-sungguh harus membanting tulang. Tentang itu dia mengungkapkan dalam kenangan-kenangannya yang didiktekannya kepada P. Reinke. Pada 1902 dia berkata kepada sekretarisnya P. Jakob Koch: "Sampai sekarang saya tidak mengerti bagaimana sampai terjadi waktu itu (1849) sehingga saya dapat diterima di Gaesdonck, padahal saya jauh lebih lemah dari semua yang lain. Dalam hal studi saya sama sekali tidak pernah cemerlang, hanya satu kali saya sampai mendapat pujian pada censur, tapi tidak pernah sampai mendapat bonus". Tapi dia berusaha sungguh-sungguh dan dapat mencapai hasil-hasil yang baik dalam matematika dan ilmu pengetahuan alam, dan meskipun di bidang bahasa dia tetap lemah, namun sebagai siswa ektern dia bisa lulus dalam ujian akhir di Münster pada 1855.

Di Bocholt dia adalah seorang yang bekerja teliti, penuh perhatian, tapi bukan seorang guru yang cemerlang, sebagaimana kemudian disaksikan oleh banyak di antara siswa-siswanya. Selama hidupnya dia tetap seorang yang dalam bekerja agaknya lebih lamban dan pelan. Beberapa kali dia menyatakan rasa kagumnya bahwa P. Blum bias bekerja lebih mudah dan cepat. Satu hal yang menegaskan penilaian ini ialah juga pendapat yang negatif dari orang-orang yang mengenalnya, apabila mereka mendengar tentang rencana-rencananya mengenai pembangunan Rumah Misi.

Bagaimana dapat dijelaskan, bahwa Arnoldus Janssen kendati batas-batas kemampuannya yang demikian dapat menyelesaikan dengan cara yang begitu berhasil tugas yang diberikan Allah kepadanya, yakni mendirikan dan meluaskan karya Misi dari Steyl itu dengan segala tuntutannya? - P. Hermann Fischer menulis dalam usaha untuk memahami lebih baik pribadi Pendiri Serikat-serikat Misi dari Steyl itu, yang oleh begitu banyak orang disalahpahami tapi dikagumi, sebagai berikut: "Kunci untuk mengetahui watak Arnoldus Janssen yang sulit dipahami itu ialah penalaran dan penilaiannya yang sangat bersifat asketis. Baginya adalah suatu hal yang hampir kodrati, bahwa ia melihat dan memperlakukan segala sesuatu yang dihadapinya dari sudut pandangan adikodrati".

Dengan sesungguhnya, dalam hidup pribadi dan juga dalam semua rencana dan tindakannya dia adalah pada intinya satu pribadi yang ditentukan oleh sikap dasar religiusnya. Dia adalah seorang yang sangat mesra bersatu dengan Allah dan pasrah kepada Allah. Maka kita boleh mengatakan: dia adalah seorang kudus, sebagaimana diakui oleh Gereja dengan menggelarnya sebagai Yang Bahagia. Sangat tepat ialah ungkapan tentang pribadi dan karya Pendiri Serikat-serikat Misi dari Steyl itu juga seperti terdapat dalam judul sebuah gambar bersuara oleh P. Johann Rzitka SVD: "Seorang yang percaya, yang berani bertindak", dan dalam judul buku riwayat hidup Arnoldus Janssen oleh Udo Haltermann "Seorang beriman menempuh jalannya". Sikap iman yang kokoh itu telah memungkinkan karya Arnoldus Janssen dan telah menguduskannya di dalam pelaksanaan tugas hidupnya.



 
ST. ARNOLDUS JANSSEN PENDIRI TIGA KONGGREGASI

http://yesaya.indocell.net/d360a0a0.gif  SVD = Societas Verbi Divini = Serikat Sabda Allah didirikan pada tanggal 8 September 1875 di Steyl, Belanda; sebuah serikat untuk para imam dan bruder.

http://yesaya.indocell.net/d360a0a0.gif  SSpS = Congregatio Servarum Spiritus Sancti = Serikat para Suster Misi Abdi Roh Kudus didirikan pada tanggal 8 Desember 1889 di Steyl, Belanda.

http://yesaya.indocell.net/d360a0a0.gif  SSpS Ap = Congregatio Servarum Spiritus Sancti de Adoratione Perpetua = Serikat para Suster Abdi Roh Kudus Adorasi Abadi didirikan pada tanggal 8 Desember 1896 di Steyl, Belanda.
http://yesaya.indocell.net/1x1.gif

SVD, sejak awal berdirinya, dikhususkan oleh St. Arnoldus Janssen untuk karya misioner di seIuruh dunia, terutama di tempat di mana Injil belum dikenal. Sasaran misi pertama SVD adalah Cina. Kini SVD telah merentangkan sayapnya ke lima benua, yaitu Asia, Australia, Amerika, Afrika dan Eropa.

SPIRITUALITAS SVD
SVD mempunyai dua semangat dasar yang menjadi sumber kekuatan dalam menjalankan seluruh karya misinya:

1.  Spiritualitas Triniter

Kasih kepada Allah Tritunggal menjadi fundamen hidup dan kekuatan bagi kerasulan SVD. Inilah inti pati dan kekuatan guna membantu semua orang dan anggotanya untuk memperoleh kepenuhan martabat manusia, yakni dalam mengambil bagian hidup komunitas Allah Tritunggal dalam hubungan yang mesra dan dengan semua manusia dalam Allah Tritunggal. Hal ini diwujudkan dengan semangat hidup berkomunitas persaudaraan dan internasionalitas.

2. Spiritualitas Misioner

Sebagaimana Bapa mengutus Putra, dan Bapa serta Putra mengutus Roh Kudus, demikian juga SVD ingin mengambil bagian dalam tugas perutusan, mewartakan Sabda Allah sebagai seorang misionaris.

BIDANG KARYA SVD

Karya misioner sesuai dengan kharisma SVD. Oleh karena itu para anggota SVD terjun langsung sebagai pelayan pastoral teritorial maupun kategorial misioner.

Bidang karya yang mendapat prioritas utama:

http://yesaya.indocell.net/Symb075c00b700f000000000.gifKerasulan Kitab Suci
http://yesaya.indocell.net/Symb075c00b700f000000000.gifPendidikan dan pembentukan komunitas religius misioner, termasuk animasi misioner dan pengembangan kesadaran misioner Gereja universal; dialog antar agama.
http://yesaya.indocell.net/Symb075c00b700f000000000.gifPenelitian dan pendidikan misiologis.
http://yesaya.indocell.net/Symb075c00b700f000000000.gifMedia komunikasi dan media: percetakan, penerbitan, majalah, surat kabar, radio / TV, studio rekaman.
http://yesaya.indocell.net/Symb075c00b700f000000000.gifKeadilan dan perdamaian (JPIC), termasuk karya pastoral misioner wilayah pinggiran / rintisan; pelayanan kelompok-kelompok tersisih.
http://yesaya.indocell.net/Symb075c00b700f000000000.gifKerasulan Keluarga.
http://yesaya.indocell.net/Symb075c00b700f000000000.gifPendidikan formal dan non-formal / kejuruan dari Taman Kanak-kanak hingga Perguruan Tinggi.