Minggu, 07 Desember 2014

Meriah. Peringatan 125 Tahun Karya Suster SSpS

Kabar paroki
Wehea (07/12/14)


Vivat Deus Unus Et Trinus In Cordibus Nostri - Hiduplah Allah Tritunggal Dalam Hati Semua Manusia. Demikianlah tema yang diusung oleh para Suster SSpS dalam Peringatan 125 Tahun Karya SSpS diseluruh dunia.

Sebuah tarian perutusan... Pergilah ke seluruh dunia... wartakanlah Injil
Sebuah kelompok penari anak-anak dari Nehas Liah Bing
Misa perayaan peringatan 125 tahun Karya SSSpS tersebut dilaksanakan diberbagai belahan dunia dimana para Suster SSpS berkarya. Demikianlah yang muncul dalam sebuah dinamika pada awal perayaan Misa Peringatan yang bersamaan dengan perayaan Misa Adven II di Paroki Santa Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing.

Doa penyerahan oleh Para Suster SSpS di Gereja Santa Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing
Meriah. Itulah yang tanpak dalam keseluruhan perayaan tersebut. Sebelum Misa dimulai, diawali oleh presentasi serta pemutaran film tentang Karya SSpS diseluruh dunia serta karya Suster SSpS Provinsi Kalimantan.


Koor dari Stasi St. Martinus dengan Dirigen Bapak Antemus
Dengan penuh semangat, salah satu Suster SSpS mempresentasikan segala karya yang mereka lakukan di wilayah Kalimantan, serta dalam lingkup wilayah ketiga komunitas yang hadir diantaranya di Nehas Liah Bing, Tenggarong dan Mensalong.

Biarlah Anak-Anak Datang Kepada-Ku
Sebuah Inkulturasi dalam Tarian Persembahan di Gereja Santa Maria Ratu Damai
Dalam perayaan tersebut, juga sangat tampak proses inkulturasi antar budaya yang ditunjukan dalam tarian pembuka dalam perarakan menuju Altar Kudus.

Misa peringatan tersebut juga dimeriahkan oleh Koor dari Stasi St. Martinus, Desa Karya Bhakti dengan dirigen Bapak Anthemus.
Semangat perutusan terus digaungkan. Proficiat atas Karya ke-125 tahun para Suster SSpS
Rasa sukacita mendalam juga terlihat dari rona wajah para suster SSpS dari 3 komunitas yang hadir walau terlihat pula wajah lelah akibatnya padatnya jadwal mereka sepekan terakhir tidak mengurangi semangat mereka hingga tiba saatnya untuk menyanyikan Mars SSpS secara meriah pula.

Para Suster SSpS foto bersama Pastor Adi Manek dan DPP serta Anak-Anak
Pater Adi Manek, SVD, dalam khotbahnya juga menyinggung peran para Suster SSpS di seluruh dunia, dan khususnya dalam wilayah provinsi Kalimantan sembari berharap agar karya para Suster SSpS akan semakin berkembang dimasa depan, termasuk dalam wilayah Paroki Santa Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing.

Pasca Misa Kudus, kemudian dilanjutkan dengan acara ramah tama antara para Suster bersama umat yang dipusatkan di Biara Sanctissima Trinitas Nehas Liah Bing yang letaknya berdekatan dengan Kompleks Gereja Santa Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing.

Semoga semangat para Suster SSpS terus berkobar dan makin berkembang dalam setiap wilayah misi mereka dan khususnya di wilayah Paroki Santa Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing.... 

Akhirnya... Proficiat bagi para Suster SSpS yang ke-125 tahun... Semoga Tuhan memberkati.... (cwd).

Pohon Gaharu untuk 125 Tahun Karya SSpS di Seluruh Dunia

Kabar Paroki
Wehea (07/12/14)


Terik siang itu tidak menghalangi langkah para Suster SSpS dari 3 komunitas berbeda di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara menerabas semak belukar menuju area ladang Kongregasi Suster-Suster SSpS di Nehas Liah Bing yang letaknya sekitar 3 km dari Biara Sanctissima Trinitas Nehas Liah Bing.

Suster Caroline, SSpS
Sebanyak 13 orang rombongan para suster tersebut didampingi oleh beberapa orang umat Paroki Santa Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing kali ini menggamit sebuah tujuan mulia, melakukan penghijauan dengan penanaman pohon gaharu diladang para suster yang dalam rangka menyambut 125 tahun karya para Suster SSpS di seluruh dunia.

Suster Hermine Beding, SSpS yang kebetulan senior dari para Suster di Biara Sanctissima Trinitas Nehas Liah Bing mengungkapkan bahwa pada peringatan 125 Tahun Karya SSpS di seluruh dunia dilaksanakan diberbagai tempat di belahan dunia yang meliputi 5 benua dan khusus untuk Komunitas SSpS Tenggarong, Nehas Liah Bing (Kalimantan Timur) dan Monsalong (Kalimantan Utara) dipusatkan di Nehas Liah Bing.
Suster Louis, SSpS
Sebelum dilakukan penanaman pohon gaharu, terlebih dahulu dilakukan doa dan pemberkatan bibit oleh Pater Adi Manek, SVD yang selanjutnya ditanam oleh para suster serta dibantu oleh umat serta Bapak Dionensius, seorang warga Nehas Liah Bing yang juga merupakan seorang petani yang berhasil mengembangkan gaharu dengan metode suntik. 
Suster Inez, SSpS
Sementara itu, Suster Inez, SSpS pada kesempatan yang sama mengungkapkan bahwa dalam peringatan 125 Tahun SSpS tersebut selain melakukan penanaman pohon juga akan dilakukan kunjungan ke beberapa stasi oleh para suster dan puncaknya adalah perayaan Misa peringatan 125 tahun Karya SSpS yang bersamaan dengan Minggu Adven II.
foto bersama pasca tanam gaharu
Satu hal yang menarik dari kegiatan tersebut adalah bahwa ditengah padatnya jadwal para suster dalam karya pastoralnya di paroki asal mereka, mereka tetap menunjukan semangat serta penuh sukacita.

menanam gaharu oleh suster ssps
Dalam kegiatan tersebut, turtu pula hadir Suster Louis, SSpS yang sudah terlihat sepuh tetapi sangat energik dan hal tersebut mengingatkan kembali proses awal dimulainya Karya para Suster SSpS di wilayah Paroki Santa Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing, dimana pada saat itu dengan jumlah yang terbatas, para suster termasuk Suster Louis, SSpS menunjukan spirit yang luar biasa dalam setiap pelayanan mereka, dan disela kesibukan mereka, pada saat itu, Suster Louis dan Suster Hermine, SSpS didampingi oleh seorang aktivis dari The Nature Conservancy serta 2 orang umat dari Nehas Liah Bing, yaitu Bapak Sam Wung dan Lejie Ding melakukan penanaman pohon karet pada lahan seluas hampir 2 hektar tersebut.
Akhirnya, semoga karya para Suster SSpS terus berkembang di seluruh dunia termasuk di wilayah Paroki Santa Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing dan semoga Tuhan selalu memberkati mereka sehingga kelak spiritnya terus terpatri dan menumbuhkan benih-benih baru dalam melanjutkan karya misi di seluruh dunia. 

Proficiat bagi para Suster SSpS....... (cwd).

Jumat, 28 November 2014

Rencana Perayaan 125 Tahun Karya Para Suster SSpS

Kabar Paroki (29/11/14)


Sesuai dengan rencana, para Suster SSpS di Biara Sanctissima Trinitas Nehas Liah Bing akan merayakan Pesta 125 Tahun hadirnya karya mereka di dunia dan untuk itu akan dilaksanakan Ekaristi Kudus bersamaan dengan Misa pada Minggu Adven-II pada 7/11/14 mendatang.

Suster Inez, SSpS, dipastoran Paroki Santa Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing menuturkan bahwa pada peringatan karya para Suster SSpS yang ke-125 tahun akan dilaksanakan Ekaristi Kudus yang berbarengan dengan Misa Minggu Adven-II di Gereja Paroki. Sesuai dengan rencana, bahwa dalam perayaan kali ini akan hadir Provinsial SSpS Kalimantan yang berpusat di Palangkaraya, yaitu Suster Ermelinda, SSpS, bersama beberapa Suster SSpS lainnya.

Pada awal Desember 2014 direncanakan para Suster SSpS dari Palangkaraya akan tiba di Biara Sanctissima Trinitas Nehas Liah Bing dan diharapkan agar umat paroki juga dapat secara bersama mendukung perayaan 125 Tahun karya SSpS tersebut.

Dari agenda yang disampaikan, bahwa untuk peringatan 125 Tahun karya SSpS tersebut juga akan dilaksanakan temu umat dan para Suster SSpS serta pemutaran Film 125 Tahun Karya SSpS diseluruh dunia.

Semoga perayaan 125 Tahun Karya SSpS tersebut memberikan spirit baru bagi seluruh Suster SSpS di seluruh dunia untuk terus berkarya sesuai dengan visi dan misi-nya serta memberikan manfaat bagi dunia. Semoga.... (adm).

Penerimaan Sakramen Pernikahan di Paroki Santa Maria Ratu Damai

Kabar Paroki (29/11/14)


Bertempat di Gereja Santa Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing, Kecamatan Muara Wehea, Kutai Timur, Kaltim, akan dilaksanakan prosesi pernikahan secara massal kepada 46 pasangan yang akan menikah dan akan dipimpin oleh Pastor Rekan, Pater Adipati Manek, SVD.

Menurut Pastor Adi, SVD, bahwa proses penerimaan Sakramen Pernikahan tersebut merupakan akhir dari seluruh proses pernikahan massal yang telah dilaksanakan sebelumnya pada tahun 2014 ini, karena pada Minggu (30/11/14) kita telah memasuki masa Adventus (Adven-I), dan untuk proses penerimaan Sakramen Pernikahan akan kembali dilaksanakan pada tahun 2015 yang akan datang.

Sesuai dengan kebijakan oleh Pastor Paroki, diharapkan pada tahun 2014 ini proses pernikahan massal telah dapat diselesaikan dan untuk diketahui bahwa Paroki Santa Maria Ratu Damai memiliki lingkup pelayanan pastoral yang cukup luas dan meliputi empat kecamatan, diantaranya Kecamatan Muara Wehea (bukan Muara Wahau), Kecamatan Kung Beang (bukan Kong Beng), Kecamatan Telen dan Kecamatan Batu Ampar yang tersebar pada 23 stasi dan 6 lingkungan.

Tantangan terberat di paroki ini bukan pada pelayanan pastoralnya, tetapi pada cakupan wilayah yang sangat luas disamping jarak dengan stasi terjauh mencapai 125 km, tutur Pater Lucius Tumanggor, SVD. Beruntung, bahwa dengan semakin membaiknya asksesibilitas jalan pada saat ini cukup membantu kelancaran proses pelayanan pastoral termasuk adanya beberapa jalur alternatif yang memperpendek jarak antar wilayah/stasi.

Selain itu, keberadaan Pastor Rekan, yaitu Pater Adipati Manek, SVD, serta para Suster SSpS dari Biara Sanctissima Trinitas Nehas Liah Bing juga sangat membantu dan oleh karena itu kami akan terus meningkatkan pelayanan pastoral yang diharapkan dapat menjangkau semua wilayah termasuk didalamnya seperti pelayanan untuk penerimaan Sakramen Pernikahan secara massal, lanjut Pater Lucius Tumanggor, SVD.

Khusus untuk proses Pernikahan Massal, sesuai dengan kebijakan pastoral paroki, maka semuanya dilaksanakan di Gereja Paroki Santa Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing. Hal tersebut juga untuk mensiasati agar dapat maksimal.

Akhirnya, semoga semua pasangan yang akan menikah pada hari ini kelak dapat menjadi keluarga Katolik yang setia dan selalu mewartakan Kasih Tuhan kepada sesamanya, dan dapat menjadi panutan bagi anak-anak yang dititipkan Tuhan kepada mereka..... (adm).

Perkembangan Pembangunan Kantor Paroki Santa Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing

Kabar Paroki (29/11/14)


Hingga Sabtu (29/11/14) progress pembangunan Kantor Paroki yang terintegrasi langsung dengan 1 ruangan untuk sekretariat KOMKA Paroki, Lobby, 2 kamar tidur (untuk koster dan assisten rumah tangga pastoran) telah mencapai 65%.

Menurut Chris Djoka, salah satu orang relawan yang membantu mengawasi proses pembangunan tersebut mengungkapkan bahwa target penyelesaian pembangunan Kantor Paroki tersebut kemungkina molor dari jadwal, tetapi akan diupayakan oleh para pekerja agar dapat selesai sebelum Hari Raya Natal 2014 yang akan datang.

Pada tempat yang sama, Djohanes Joko Pramono, seorang relawan lainnya menyampaikan bahwa hingga minggu keempat November segala material yang dibutuhkan masih mencukupi dan kita akan melihat hingga selesainya pemasangan kerangka dack, tetapi semoga material terutama besi cukup untuk pembangunan pada lantai pertama tersebut.

Proses pembangunan Kantor Paroki tersebut merupakan realisasi dari rencana yang telah ditetapkan oleh Dewan Pastoral Paroki Santa Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing Tahun 2014 bersama Pastor paroki.

Proses pembangunan tersebut didukung penuh oleh pastor paroki dan pastor rekan seperti yang pernah dituturkan oleh Pater Lucius Tumanggor, SVD, pada medio Oktober lalu, bahwa walaupun agak terlambat, tetapi kita bersama seluruh umat tetap mengupayakan agar segala rencana yang telah dibuat bersama secara bertahap dapat kita capai. Puji Tuhan, karena 2 rencana besar kita dapat kita kerjakan pada tahun 2014 ini, lanjut Pater Lucius Tumanggor, SVD.

Untuk diketahui bahwa sesuai dengan status sebagai paroki mandiri, Pastor Paroki dan Pastor Rekan bersama segenap pengurus DPP serta umat telah menyepakati untuk melaksanakan penggalangan dana dalam rangka mendukung seluruh proses pembangunan di Paroki Santa Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing dan hal tersebut mendapatkan dukungan umat dari berbagai stasi dengan melakukan penggalangan dana pada stasinya masing-masing.

Hingga akhir November 2014, beberapa stasi telah melakukan penyerahan dana sumbangan umat untuk proses pembangunan tersebut dan akan menyusul dari stasi-stasi lainnya pada awal Desember mendatang.

Pada kesempatan lain, Kristian Paipinan mengharapkan agar umat dapat mendukung dan mendoakan agar proses pembangunan tersebut berjalan lancar dan tidak lupa pula menyampaikan kepada para team relawan agar melaporkan kembali kepada seluruh umat termasuk semua stasi keseluruhan proses pembangunan tersebut sekaligus juga terkait dengan keuangannya.

Akhirnya, semoga semua proses tersebut dapat berjalan karena beberapa rencana lainnya telah menunggu dihadapan kita, diantaranya terkait dengan rencana pembangunan pagar gereja serta pos keamanan di depan gereja. Semoga Tuhan memberkati.

Minggu, 16 November 2014

Menuju Visi 2020. Mengejar Mimpi Lahirnya Persekolahan Katolik di Paroki St. Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing_Wehea_Kaltim

Pendidikan Berkualitas, Sebuah Harapan atau Mimpi?

Sebuah Catatan Perjuangan Para Pastor dan Suster SSpS di Paroki Santa Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing


Kabar Paroki (16/11/14)

Setelah sekian lama, akhirnya TK St. Arnoldus Jansen dapat berdiri di wilayah Paroki Santa Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing. Sebuah pengorbanan dan perjuangan tanpa lelah akhirnya terwujud seiring sebuah hasil Keputusan dalam Pleno DPP pada awal Januari 2013 lalu. Pastor Thomas Sudarmoko selaku Pastor Paroki kala itu didampingi oleh Pastor Rekan, Pater Lucius Tumanggor, SVD, akhirnya menyetujui sebuah usulan agar segera ada aksi untuk mewujudnyatakan mimpi membangun sekolah Katolik di wilayah Paroki ini.

Sebuah perjuangan itu akhirnya berujung manis, seiring kedatangan para Suster SSpS untuk berkarya dalam wilayah Paroki Santa Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing.

Gunakan dulu gedung Gereja yang lama dan nanti dibuat sekat sebelum adanya gedung baru agar persekolahan Katolik dapat segera dimulai. Suster Hermine Beding yang kala itu menghadiri Pleno Dewan Pastoral Paroki sempat menitikan akir mata kala mendengar keputusan itu. Tuhan telah mengabulkan permohonan kita semua, tandasnya pelan.

Kini, sebuah taman kanak-kanak bernama TK. Santo Arnoldus Jansen telah berdiri walaupun masih mengggunakan gedung sementara dengan menggunakan gedung gereja yang lama. Sebuah perjuangan itu berbuah manis dengan tingginya minat masyarakat untuk memasukan anaknya di TK tersebut.

Sebuah awal bagus sekaligus tangga pertama telah dilalui. Kini, sebuah tantangan menanti. Akankah anak-anak tersebut hanya akan berakhir di TK saja, dan mengapa tidak kita pikirkan sekalian untuk Sekolah Dasar-nya? Sebuah pertanyaan yang terus menerus menggelayut itu terus membuncah saat Pastor Paroki, Pater Lucius Tumanggor SVD bersama para suster SSpS kemudian mulai mendorong hal tersebut.

Sebuah Visi masa depan akan sebuah persekolahan Katolik langsung bergaung kencang yang kemudian diikuti oleh sebuah pertemuan antara para relawan, Pastor Lucius Tumanggor dan Pastor Adi Manek, SVD untuk membahas rencana tersebut. Sebuah gagasan untuk membuat master plan sederhana langsung dilakukan. Lahan seluas 2,8 Hektar yang berintegrasi langsung dengan Biara Sanctisima Trinitas Nehas Liah Bing sangat representatif untuk dikembangkan dalam jangka panjang.

Biara Susteran SSpS, PG/TK dan SD akan terintegrasi dalam sebuah bentang lahan dan dalam sebuah kompleks yang sama. Kita butuh segera untuk dilakukan Land Clearing sekaligus pematangan lahan dan jika tidak ada halangan, maka awal tahun 2015 akan menjadi titik krusial, rencana kompleks persekolahan Katolik tersebut dapat terealisasi atau tidak. Disinilah letak tantangannya.

Sebagai umat beriman, kita tentu tetap bersandar kepada Tuhan dan selalu berdoa agar semua niat tulus ini dapat terealisasi dimasa depan.

Tantangan lainnya tentu yang lebih utama. Lahan tersedia, potensi siswa sangat besar, sistem pengajaran kelak juga tidak ada masalah, tetapi yang terus menjadi pertanyaan adalah bagaimana dengan pendanaannya? Sekolah Katolik bukanlah seperti sekolah negeri pemerintah yang setiap tahunnya mendapatkan asupan dana luar biasa.

Tetapi dengan sebuah semangat untuk terus maju, disamping sebuah tujuan mulia bahwa Gereja Katolik juga harus dapat mengambil peran dalam upaya membangun perubahan, khususnya pada bidang pendidikan.

Semangat yang luar biasa yang ditunjukan oleh para Suster SSpS dan juga Pater Lucius Tumanggor dan Pater Adi Manek untuk secara bersama mewujudkan rencana tersebut patut mendapatkan apresiasi yang mendalam dari seluruh umat. Mengapa? Disaat kualitas pendidikan di wilayah ini masih sangat rendah, dengan semangat luar biasa mereka terus berjuang dengan caranya untuk meyakinkan berbagai pihak agar dapat terlibat untuk mendukung rencana tersebut.

Hadirnya Pendidikan Menengah di Wilayah paroki: Menuju Visi 2020

Keresahan akan rendahnya kualitas sumberdaya manusia di dalam wilayah paroki ternyata juga terus menjadi perhatian gereja juga para pastor yang bertugas di wilayah paroki ini.

Berbagai hasil penelitian dari para pihak pun telah pula disampaikan dihadapan para pastor, bahwa gereja juga harus bisa menjawab hal tersebut.

Menyikapi hal tersebut, Pater Lucius Tumanggor, SVD, dengan penuh semangat berupaya untuk meyakinkan berbagai pihak bahwa keberadaan sekolah Katolik termasuk untuk tingkat menengah (SMP dan SMA) sangat dibutuhkan oleh masyarakat di wilayah ini. Beberapa kali dalam berbagai kesempatan, Pastor Paroki berupaya untuk meyakinkan beberapa Yayasan Pendidikan Katolik agar dapat melirik wilayah ini. Mengapa? Karena ini adalah salah satu bentuk tanggung jawab gereja untuk dapat berperan dalam memajukan SDM masyarakat di wilayah ini.

Sebuah kabar menarik datang pada periode Oktober 2014. Sebuah komunitas Suster FJJM Sumatera tertarik untuk datang melaksanakan assessment awal ke Paroki Santa Maria Ratu Damai.

Prosespun segera dimulai. Berbagai berkas disiapkan oleh Pater Lucius Tumanggor, SVD, dan akhirnya disepakati bahwa Keuskupan Agung Samarinda, Kalimantan Timur, melalui Administrator Uskup Agung Samarinda akan menyurati Kongregasi FJJM agar dapat datang ke Paroki Santa Maria Ratu Damai.

Sebuah niat tulus tersebut tentulah membutuhkan semangat dan kerja keras serta doa. Bahwa langkah-langkah strategis telah dilakukan. Fondasi awal telah diletakan, kita percaya, bahwa jika ketulusan niat ini terus dijaga dan digelorakan, harapan akan lahirnya persekolahan Katolik di wilayah ini tentu tidak akan menjadi belaka.


Oleh karena itu, sudah selayaknya kita semua mendukung langkah kongkrit yang telah dilakukan oleh para pastor serta para suster yang berkarya dalam Paroki Santa Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing dan sebuah pesan penting seyogyanya kami sampaikan, bahwa para pastor, para suster "tidak tidur". Karena mereka telah berjuang dengan caranya sendiri dan hendaklah kita mendukung dan mendoakan agar kelak semua rencana tersebut dapat terwujud. Semoga............ (adm).

Senin, 18 Agustus 2014

Pembangunan Kantor Paroki Santa Maria Ratu Damai Akhirnya Dimulai

Kabar Paroki

Wehea (19/08/14)


Setelah mengalami penundaan pada tahun 2013 karena ketiadaan dana, akhirnya Pembangunan Kantor Paroki Santa Maria pun dimulai. Proses pembangunan tersebut diawali dengan penggalian fondasi bangunan dengan ukuran (8 x 10) meter sehingga total luasan bangunan nanti seluas 80 m2.

Dengan menggunakan sebuah unit alat berat exavator milik PT. DSN Group yang kebetulan sedang melakukan pembuatan jalan lingkar gereja, pada tanggal 16 Agustus 2014 dilaksanakan penggalian fondasi. Pada proses penggalian fondasi kantor paroki juga dihadiri oleh beberapa orang umat serta Pastor Paroki (Lucius Tumanggor, SVD) dan Pastor Rekan (Pater Adi Manek, SVD) dan dipandu langsung oleh Bapak Chris Djoka, seorang relawan yang diminta untuk membantu proses tersebut.

Pasca penggalian fondasi, pada Minggu (17/08/14) beberapa orang umat dari Stasi Pusat Paroki, diantaranya Bapak Jong Ba, Ding Yel, Godefridus Gaya, Jono, Kelea Dea dan beberapa umat lainnya melakukan kegiatan gotong-royong untuk pembuatan tiang pancang dari kayu ulin.

Pada Senin (18/08/14), diawasi langsung oleh 2 orang tukang yang akan mengerjakan bangunan tersebut, proses pemancangan tiang ulin untuk fondasi pun  dimulai. Sebanyak 50 batang pancang ulin ditancapkan pada 25 titik untuk fondasi dengan bantuan excavator.

Menurut Pater Lucius Tumanggor, sesuai dengan amanat dalam Pleno DPP, maka kantor Paroki tersebut direncanakan akan dibangun 2 lantai dimana pada lantai dasar akan diperuntukan bagi kantor paroki, secretariat KOMKA serta 2 kamar tidur tambahan untuk koster dan tamu paroki, sedangkan pada lantai 2 akan dikhususkan sebagai ruang pertemuan dengan daya tamping sekitar 50-an orang.

Kita akan membangunnya secara bertahap karena kondisi pendanaan yang terbatas, jadi untuk tahap awal ini kita hanya akan membangun lantai dasarnya terlebih dahulu, tetapi kedepannya jika memungkinkan maka kita akan melanjutkan untuk lantai atasnya, lanjut Pater Lucius Tumanggor, SVD.

Keberadaan kantor paroki serta ruang pertemuan paroki merupakan sebuah kebutuhan yang cukup mendesak karena selama ini untuk kegiatan administrasi dan surat menyurat di paroki kita masih satukan dengan pastoran paroki termasuk untuk pertemuan-pertemuan penting yang terpaksa kita lakukan didalam gereja, ujar Siang Geah, Sekretaris DPP Santa Maria yang pada tanggal 14 Agustus 2014 lalu baru saja dilantik menjadi anggota DPRD Kabupaten Kutai Timur.


Menurut Chris Djoka, pelaksanaan pembangunan kantor Paroki tersebut direncanakan akan diselesaikan dalam 4 bulan, dan sesuai dengan rencana kita harapkan sebelum Hari Raya Natal 2014 ini sudah selesai dan telah dapat kita gunakan untuk mendukung aktifitas pelayanan di paroki. Semoga.

Sabtu, 16 Agustus 2014

Ucapan Terima Kasih Kepada Seluruh Umat dan Para Donatur

Kabar Paroki 

Wehea (16/08/14)


Sebuah rencana pembangunan tidak akan pernah dapat terwujud tanpa dukungan seluruh umat. Sebuah ungkapan yang terkadang selalu muncul pada masa-masa kritis pembangunan gereja Santa Maria Ratu Damai dahulu kembali mengiang saat ini.

Mengapa? Sederhana saja, karena beratnya amanat yang tertuang dalam Pleno Dewan Pastoral Paroki Santa Maria Ratu Damai Tahun 2014.

Empat rencana besar diantaranya pembangunan pagar keliling gereja, kantor paroki, pos jaga, taman gereja dan wisma paroki harus dilaksanakan tahun ini. Wow......luar biasa. Apakah hal tersebut akan menjadi beban? Ya, jika kita hanya melihatnya dari satu aspek, yaitu dana.

Tetapi jika kita ingin jujur, jika mau dilakukan secara bertahap, tentu rencana tersebut perlahan akan terwujud. Persoalan dana harus menjadi pemikiran bersama, karena setelah menjadi paroki mandiri, maka subsidi terutama dari Keuskupan sudah tidak ada lagi. Jadi, umat juga harus berani untuk mandiri.

Dengan jumlah umat yang mencapai 10 ribu jiwa merupakan sebuah potensi luar biasa yang jika terkelola dengan baik pasti akan berdampak baik. Walaupun mayoritas umat kita mayoritas adalah petani (80-an %), tetapi semangat mereka tidak perlu diragukan.

Oleh karena itu, Pater Lucius Tumanggor, SVD, selaku pastor paroki tanpa kenal lelah terus mengajak umat untuk turut mengambil peran dalam mewujudkan rencana pembangunan tersebut termasuk juga ajakan kepada para karyawan/i Katolik yang tersebar di berbagai perusahan di wilayah Paroki Santa Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing agar mereka turut terlibat.

Sementara itu dikalangan masyarakat juga terdapat beberapa umat yang memiliki usaha penyediaan material seperti koral dan pasir dan merupakan sebuah potensi yang dapat diajak untuk berkolaborasi dalam mewujudkan pembangunan di Paroki Santa Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing.

Oleh karena itu, melalui media ini tidak lupa kami mengucapkan terima kasih yang tulus kepada seluruh umat serta donatur yang telah dengan setia membantu, baik dalam bentuk material berupa pasir dan koral, bahan kayu (balok dan papan) serta bantuan berupa dana dan penyediaan unit truk untuk muatan material serta seluruh umat yang turut mendoakan agar apa yang kita rencanakan dapat terwujud.

Semoga Tuhan senantiasa memberkati kita semua.........

Rencana Pembangunan Kantor Paroki Santa Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing

Kabar Paroki

Wehea (16/08/14)


Sesuai dengan Amanat Pleno DPP Tahun 2014, bahwa akan dilaksanakan beberapa kegiatan pembangunan fisik di kompleks Gereja Santa Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing diantaranya adalah Pembangunan Kantor Paroki, Taman Gereja dan Menara Santa Maria, Pos Jaga, Pagar serta Wisma Paroki.

Dari beberapa program tersebut, terdapat 2 kegiatan yang telah dan akan dilaksanakan diantaranya adalah pembangunan taman dan menara Santa Maria (sedang dalam proses penyelesaian) dan pembangunan Kantor Paroki.

Khusus untuk Kantor Paroki direncanakan akan dibangun 2 lantai dimana didalamnya selain Kantor Paroki juga Sekretariat KOMKA yang akan dilengkapi dengan beberapa fasilitas tambahan berupa kamar Koster dan Ruang Pertemuan yang dapat menampung sekitar 60-an orang yang akan berada di lantai-2.

Khusus untuk kantor paroki kita akan segera mulai yang ditandai dengan penggalian fondasi pada Sabtu (16/08/14), ujar Pastor Paroki, Pater Lucius Tumanggor, SVD.

Ditambahkan Pater Lucius Tumanggor, SVD, bahwa bangunan yang rencananya seluas 80 m2 pada lantai dasarnya tersebut terdiri dari 5 bagian, yaitu Kantor Paroki, Sekretariat KOMKA, Lobby/Ruang Tamu serta tambahan 2 kamar tidur untuk Koster dan tamu karena hingga saat ini mimpi untuk membangun wisma paroki belum terealisasi.

Sedangkan untuk lantai atas juga seluas 80 m2 yang akan diperuntukan sebagai ruang pertemuan dengan kapasitas untuk 60-an orang, jadi kedepan jika rencana tersebut dapat berjalan lancar maka untuk pertemuan-pertemuan ataupun pembekalan KPP ataupun Kanonik tidak kita lakukan di gereja lagi tetapi cukup di ruangan tersebut, ujar Pater Lucius, SVD.

Tantangan Pembangunan Paroki Santa Maria Ratu Damai

Rencana pembangunan tersebut diperkirakan akan membutuhkan biaya yang cukup besar dan perkiraan sementara mencapai 300-an juta. Dari mana sumber pendanaannya? Demikianlah pertanyaan yang sering muncul dari kalangan umat dan apakah kita mampu membangunnya?

Sebagai sebuah paroki pedalaman, adanya rencana tersebut menciptakan tantangan tersendiri, baik bagi para pastor yang berkaryadisini maupun seluruh umat paroki. Berbeda dengan di daerah perkotaan keberhasilan pembangunan paroki tersebut juga sangat layak ditunggu.

Chris Djoka, salah satu relawan yang terlibat aktif membantu merancang kegiatan pembangunan di Paroki Santa Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing menuturkan bahwa gampang-gampang susah untuk mewujudkan rencana tersebut, tetapi perlu sebuah tekad yang kuat untuk mencapainya. Persoalan dana pembangunan saya yakin akan terjawab dikemudian hari jika seluruh umat benar-benar satu tekad untuk mewujudkannya, pungkas Chris.

Oleh karena itu, dalam rangka mensiasati minimnya anggaran untuk pembangunan tersebut, maka beberapa material tertentu kita datangkan dari Samarinda seperti semen, besi, keramik dan lain-lain dan dari perhitungan ternyata cukup banyak membantu dan kita dapat berhemat untuk itu.

Sebagai paroki mandiri maka sudah selayaknya seluruh umat bersatu padu untuk mewujudkan rencana tersebut. Dana ada dalam dompet umat, demikian mengutip sebuah kalimat dari salah satu umat paroki. Kita harus berani untuk jalan dan jika dalam perjalanannya harus berhenti sementara ya kita harus berhenti.

Sebuah tantangan menanti untuk dijawab, apakah kita mampu atau tidak untuk mewujudkan segala rencana kita tetapi dengan kerja keras dan doa, kita yakin bahwa apa yang kita rencanakan tersebut akan terwujud, pungkas Pater Lucius Tumanggor, SVD. Semoga........

Umat Lingkungan-VI Laksanakan Kegiatan Gotong Royong di Gereja Santa Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing

Kabar Paroki

Wehea (16/08/14)


Menjawabi seruan Pastor Paroki Santa Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing, Pater Lucius Tumanggor, SVD agar umat dapat berpartisipasi aktif dalam mendukung berbagai kegiatan di paroki, pada Sabtu (16/08/14) sekitar 25 orang umat laki-laki dan perempuan yang berasal dari Lingkungan-6 Stasi Pusat Paroki yang berada di wilayah Perkebunan PT. Tapian Nadenggan (SMART Group) melaksanakan kegiatan gotong royong di sekitar lingkungan gereja.
rencana jalur taman samping Gereja Santa Maria
Karena bertepatan dengan adanya kegiatan pembuatan jalan serta pengurugan tanah untuk pekerjaan taman gereja, para umat tersebut kemudian bahu membahu meratakan jalur taman sepanjang trotoar jalan di samping kanan kompleks gereja.

Gotong Royong Umat Lingkungan 6
Dipimpin oleh Bapak Yahya yang juga menjabat sebagai pengurus Lingkungannya, umat bersatu padu menyelesaikan perataan tanah urug sepanjang 100-an meter tersebut. Kebetulan kami adalah lingkungan baru dan kami juga ingin terlibat aktif dalam berbagai kegiatan paroki, jadi walau jauh apabila diinformasikan kami akan datang, ungkap Yahya.

Kehadiran umat terutama dalam mendukung beberapa kegiatan fisik yang sementara ini dilaksanakan ternyata cukup membantu seperti yang diungkapkan oleh Bapak Simon yang juga merupakan koster gereja.
Jika setiap minggu terdapat kelompok-kelompokumat yang secara sukarela datang untuk melakukan kegiatan seperti ini, akan sangat membantu mempercepat beberapa kegiatan yang sedang kita laksanakan, tutur Simon.

Kegiatan Gotong Royong di Gereja Santa Maria RD
Tepat apa yang diungkapkan oleh Bapak Simon, bahwa jika gotong-royong seperti ini terus dilaksanakan, khususnya untuk pembuatan taman gereja akan cepat selesai. Oleh karena itu, kedepannya kita akan membuat jadwal secara khusus, baik per lingkungan ataupun per stasi agar dapat mengambil peran seperti ini diluar jadwal gotong royong yang biasa kita lakukan jelang hari raya seperti Paskah dan Natal, ungkap Pater Lucius Tumanggor, SVD.

Semoga dimasa depan peran umat akan semakin nyata karena perkembangan gereja bukan hanya berada di pundak pastor paroki maupun pastor rekan, tetapi juga hendaknya dipikul bersama oleh seluruh umat paroki (adm).


Pembangunan Paroki Santa Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing

Kabar Paroki

Wehea (16/08/14)


Sejak Jumat (15/08/14) dilaksanakan beberapa kegiatan pembangunan di Kompleks Paroki Santa Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing, Kecamatan Muara Wehea, Kutai Timur, Kaltim, diantaranya adalah pembuatan jalan lingkar gereja serta jalur penghubung menuju Kompleks Biara Susteran SSpS di Nehas Liah Bing.
Pelaksanaan kegiatan tersebut mendapatkan dukungan dari CSR PT. DSN Group yang mengirimkan sebuah unit exavator untuk membentuk badan jalan sekaligus pembatas kompleks gereja baik pada sisi timur maupun utara gereja.

pembuatan jalan lingkar gereja
Kegiatan berlangsung hingga sore hari yang kemudian ditutup dengan pendirian Patung Bunda Maria pada menara di depan Gereja Santa Maria.

pemasangan patung Bunda Maria
Kemudian pada hari berikutnya dilanjutkan dengan pembuatan fondasi Kantor Paroki yang letaknya persis disamping Pastoran.
site plan gereja Santa Maria (Visi 2020)
Menurut Pater Lucius Tumanggor, SVD, sesuai dengan amanat dalam Pleno DPP tahun 2014, maka Paroki Santa Maria Ratu Damai dengan dukungan para pihak dan seluruh umat berupaya untuk mewujudkan apa yang telah diamanatkan walaupun secara bertahap.

taman depan gereja
Oleh karena itu kita mengharapkan agar dalam proses pembangunan untuk pengembangan paroki tersebut tidak mengalami hambatan dan agar seluruh umat dapat berpartisipasi aktif dalam mewujudkan semua rencana tersebut, lanjut Pater Lucius, SVD.

pembuatan fondasi kantor paroki
Sesuai dengan amanat Pleno DPP tahun 2014, bahwa terdapat beberapa hal penting yang akan dilaksanakan pada tahun 2014 diantaranya terkait dengan peningkatan jangkauan pelayanan pastoral sebagi perwujudan untuk mewartakan Kabar Sukacita kepada seluruh umat serta pembangunan fisik, yaitu pembangunan kantor paroki, taman gereja dan menara Santa Maria serta pagar gereja dan pos jaga dan wisma paroki.

pembuatan fondasi kantor paroki
Khusus untuk pembangunan pagar gereja dan wisma paroki, karena keterbatasan dana yang dimiliki paroki, maka kemungkinan akan dilaksanakan pada tahun 2015, tetapi semuanya tergantung kepada kita semua jika cukup dana maka kita akan bergerak tetapi jika tidak maka kita akan lakukan secara bertahap, tutur Pater Lucius Tumanggor, SVD.

Akhirnya, apa yang telah kita rencanakan secara perlahan mulai terwujud, oleh karena itu kami mengharapkan agar seluruh umat dapat mendukung rencana-rencana tersebut dan mendoakan agar apa yang kita rencanakan dapat kita capai dan tidak lupa kami mengucapkan terima kasih yang tulus kepada PT. DSN Group yang telah membantu, khususnya dalam pembuatan jalan di Kompleks Gereja Santa Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing (adm).

Jumat, 15 Agustus 2014

Pembangunan Menara Santa Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing

Setelah Setahun
Akhirnya Patung Bunda Maria Ratu Damai Berdiri


Wehea (15/08/14)


Setelah menunggu selama setahun, akhirnya Patung Bunda Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing terpasang dan berdiri kokoh pada sebuah menara setinggi 4 meter.

Pemasangan patung Bunda Maria
Proses pembangunan Menara Santa Maria Ratu Damai diawali saat kedatangan Patung Bunda Maria yang merupakan sebuah persembahan dari salah seorang donatur yang berasal dari Jakarta.

Pemasangan patung Bunda Maria
Saat menghadiri acara Peresmian Gereja oleh Uskup Agung Samarinda (Alm). Sului Florentinus, MSF, beliau bernazar untuk mempersembahkan sebuah Patung Bunda Maria bagi Gereja Santa Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing.

Pemasangan patung Bunda Maria
Akhirnya, Pebruari 2014, dengan segala keterbatasan terutama dana, secara bertahap beberapa orang relawan kemudian merancang untuk membangun sebuah menara tepat di halaman depan gereja yang akan dilengkapi dengan taman dan kolam.

Pemasangan patung Bunda Maria
Dengan persetujuan Pastor Paroki serta dukungan dari Dewan Pastoral Paroki, walaupun terkesan stagnan, tetapi secara bertahap, akhirnya sebuah tiang menara akhirnya berdiri. Kami hanya memberikan sedikit waktu yang kemudian kami persembahkan kepada gereja dan ini hanyalah awal, ungkap seorang relawan pembangunan menara.

Pekerjaan Taman Gereja
Tidak ada model panitia khusus pembangunan dan apapun namanya, tetapi karena berangkat dari sebuah niatan yang tulus, akhirnya dalam perjalanan waktu umat lainpun mulai terlibat, mulai dari remaja termasuk orang tua dari Stasi Pusat Paroki.

Pendirian Patung Bunda Maria

Pekerjaan Taman Gereja
Tepat pada Jumat (15/08/14), sejak pagi hari dilaksanakan kegiatan pembuatan badan jalan penghubung antara Gereja Paroki dan Biara Susteran SSpS yang sekaligus merupakan jalur semacam ring road dalam Kompleks Gereja Santa Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing.

Pekerjaan Taman Gereja
Pasca pembuatan badan jalan di belakang gereja yang berbatasan langsung dengan kebun kelapa sawit masyarakat, kemudian dilanjutkan dengan pembuatan paritan panjang pada halaman samping gereja yang diperuntukan sebagai lokasi parkir kendaraan roda-4 hingga menjelang sore.
Pekerjaan Taman Gereja
Akhirnya, sekitar pukul 17.00 wita, beberapa orang umat dari Stasi Pusat Paroki diantaranya Bapak Jong Ba, Mat Deng, Ding Yel, Fransiskus Heluy dan Bapak Kelea Dea mulai berkumpul untuk menyiapkan pendirian Patung Bunda Maria pada menara yang telah siap. 

Pembuatan Jalan ke Biara Susteran SSpS
Dibantu sebuah alat berat (exavator) dari PT. DSN Group, Patung Bunda Maria pun mulai dinaikan. Tidak perlu waktu lama, sekitar 30 menit akhirnya patung tersebut pun berdiri tepat di puncak menara. 

Pembuatan Jalan ke Biara Susteran SSpS
Sebuah proses pembangunan tentunya melalui tahapan-tahapan dan umat Paroki Santa Maria telah membuktikan hal tersebut, seperti yang disampaikan Pater Lucius Tumanggor, SVD, selaku pastor paroki bahwa rencana pembangunan paroki seperti yang telah diamanatkan dalam Pleno DPP Santa Maria Tahun 2014 secara bertahap akan kita laksanakan dan walaupun segala keterbatasan.
Pekerjaan Taman Gereja
Pekerjaan Taman Gereja
Sebagai bagian yang tak terpisahkan dari proses pembangunan menara Santa Maria tersebut, tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada para donatur, umat paroki dan semua pihak yang telah mendukung dalam mewujudkan rencana tersebut.
Pekerjaan Taman Gereja
Mimpi itu mulai terwujud walaupun secara bertahap. Sebagai kelanjutannya, pasca pendirian Patung Santa Maria Ratu Damai maka proses berikutnya adalah melakukan pekerjaan finishing dan pembuatan taman gereja. Semoga apa yang kita rencanakan dan kita kerjakan mendapatkan berkah melimpah dari Tuhan.

Minggu, 22 Juni 2014

Komuni Pertama di Stasi St. Martinus, SP-1 Pantun



KOMUNI PERTAMA DI STASI ST. MARTINUS, SP-1 PANTUN, DESA KARYA BHAKTI, WEHEA, KALTIM

Kabar Paroki (22/06/14)


Sebanyak 12 anak mengikuti penerimaan Sakramen Komuni Pertama pada Minggu (22/06/14) yang dilaksanakan di Stasi St. Martinus, SP-1 Pantun, Desa Karya Bhakti, Kecamatan Muara Wehea, Kutai Timur, Kaltim.
gereja stasi st. martinus sp-1 pantun, karya bhakti, wehea, kaltim
Sebelum dilaksanakan penerimaan Sakramen Komuni Pertama, anak-anak calon penerima Komuni Pertama melaksanakan persiapan selama kurang lebih 2 bulan dan didampingi langsung oleh para pendamping dari Stasi St. Martinus.
bersiap untuk komuni pertama di stasi st. martinus
Misa Penerimaan Sakramen Komuni Pertama dipimpin oleh Pater Adi Manek, SVD, dan diikuti oleh ratusan umat stasi yang meluber hingga keluar gereja karena keterbatasan daya tampung gereja. Dalam homilinya, Pater Adi Manek, SVD mengungkapkan bahwa pada hari ini, bersamaan dengan penerimaan Sakramen Komuni Pertama, anak-anak kita ini akan terlibat secara penuh dalam gereja dan dalam tradisi Katolik, Kristus hadir bersama-sama dengan mereka.
anak-anak penerima komuni pertama
Pelaksanaan Misa Penerimaan Sakramen Komuni Pertama kali ini terasa berbeda seperti diungkapkan Bapak Berti bahwa sejak tahun sebelumnya sesuai dengan anjuran dari Pastor Paroki St. Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing, agar umat di stasi-stasi juga terlibat aktif dalam upaya pelestarian adat istiadat dan budayanya, sehingga pada tahun ini kita menekankan kepada seluruh anak-anak yang menerima komuni pertama bersama orang tuanya untuk mengenakan busana tradisional sebagai sebuah jawaban langsung dan nyata atas anjuran tersebut.
suasana misa komuni pertama di stasi st. martinus
Seperti yang terlihat hari ini, suasana Misa sangat kental dalam balutan budaya, khususnya dari budaya Lio-Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur yang kebetulan juga mayoritas umat dari stasi tersebut didominasi oleh masyarakat dari Nusa Tenggara Timur.

seorang anak penerima komuni pertama
Pasca selesainya Misa Penerimaan Sakramen Komuni Pertama, keduabelas anak berserta orang tuanya kemudian berbaris di depan gereja untuk mendapatkan ucapan selamat dari seluruh umat stasi dan kemudian kembali ke rumah masing-masing.
Tampak jelas kebahagiaan terpancar dari wajah anak-anak yang hari itu merayakan sebuah hari istimewa dalam kehidupan menggereja dimana mereka secara penuh memiliki hak untuk menerima tubuh dan darah Kristus.

Saatnya Pesta

Seperti layaknya sebuah tradisi yang telah berlangsung lama di Flores (NTT), kebiasaan untuk melaksanakan pesta meriah juga merebak hingga ke perantauan. Hal tersebut terlihat dari meriahnya acara pesta yang dilaksanakan oleh seluruh keluarga dari kedua belas anak tersebut.

Penerimaan Komuni Pertama dipimpin oleh Pater Adi Manek, SVD
Bagi masyarakat Nusa Tenggara Timur, penerimaan Sakramen Komuni Pertama tentu selalu dimeriahkan dengan pesta dan menurut beberapa warga, pestanya bisa lebih meriah dan besar dibandingkan dengan pesta pernikahan.

Hal tersebut dapat terjadi karena para orang tua bersama keluarga besar mereka merasakan sebuah kebahagiaan yang luar biasa karena anak mereka telah memiliki hak penuh untuk menyambut tubuh dan darah Kristus.
memberikan ucapan selamat kepada anak-anak penerima komuni pertama
Semoga kemeriahan tersebut tidaklah sementara seperti diungkapkan Pater Adi Manek, SVD bahwa pasca menerima Komuni Pertama anak-anak tersebut harus lebih aktif untuk mengambil peran dalam kehidupan menggereja dan para orang tua dituntut untuk terus memberikan semangat dan contoh-contoh positif kepada anak-anak mereka sekaligus memberikan teladan yang baik kepada mereka sehingga dimasa depan anak-anak tersebut akan menjadi tulang punggung gereja dalam mewartakan kabar sukacita kepada seluruh dunia (adm).