Selasa, 11 Desember 2012

Gereja Santa Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing_Wehea_East Borneo




Gereja St. Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing diresmikan 
Uskup Agung Samarinda


Wehea (6/6/12)


Berkat Pengutusan dari Bapa Uskup Agung Samarinda
Para penari dalam balutan pakaian khas Suku Dayak Wehea menyatu dalam gerak dan irama, diantara suara musik mendayu, bersama kepakan bulu burung enggang menghantarkan yang mulia Bapa Uskup Agung Samarinda, Mgr. Florentinus Sului, MSF, dari bagian hulu kampung menuju lokasi gereja baru yang akan diresmikan, duduk bak raja dalam sebuah usungan berhias diantara juntaian pengsut menambah semarak suasana pada sore tanggal 4 Desember 2012.

Sebuah sambutan khas Suku Dayak Wehea menjadi pembuka sekaligus awal dari beragam prosesi yang akan dilaksanakan selama 2 hari berturut-turut pada tanggal 5 dan 6 Desember 2012.

Upacara Pembuka sebelum memasuki Gereja Paroki yang baru
Ratusan orang umat memadati dan mengeluk-elukan sang gembala umat untuk bersukacita bersama umat Paroki Santa Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing, jelang peresmian gereja paroki yang baru.
Gereja Paroki Santa Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing_Wehea

Setelah lebih setahun, akhirnya, apa yang dinantikan ribuan umat diseluruh wilayah paroki akhirnya menjadi kenyataan.
Prasasti Peresmian Gereja Santa Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing_Wehea_Kaltim

Sebuah rangkaian harapan panjang seakan menjadi nyata dengan kedatangan yang mulia Bapa Uskup Agung Samarinda, dimana kedatangannya kali ini seolah menjadi pembeda dengan kedatangannya sebelumnya.

Teringat kembali sebuah sambutan luar biasa yang hampir serupa pada tahun 2007 dalam upacara peletakan batu pertama yang diawali dengan Misa Syukur pada lokasi yang berbeda.
Pengguntingan pita oleh Bapa Uskup Agung Samarinda_Mgr. Florentinus Sului, MSF

Menjadi berbeda karena lokasi pembangunan gereja bukan pada lokasi yang direncanakan sebelumnya, tetapi bergeser ke lokasi yang baru dan lebih strategis sekaligus menjadi sebuah pintu gerbang menuju Kampung Nehas Liah Bing.
Ribuan umat padati gereja St. Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing

Nehas Liah Bing, sebuah kampung tua di tepi Sungai Wehea, sejak tahun 2003 telah ditetapkan menjadi pusat paroki, kini menatap hari baru.

Kedatangan Uskup Agung Samarinda kali ini adalah dalam rangka peresmian gedung gereja baru, yang terwujud berkat tangan-tangan para penderma yang rela membantu, untuk mewujudkan sebuah mimpi besar umat paroki.

Ibadat Ekaristi, awali Peresmian Gereja Paroki

Sejak pagi dinihari (6/12/12), terlihat keseibukan yang luar biasa dari beberapa kelompok ibu-ibu, baik di rumah-rumah warga di Nehas Liah Bing, maupun di dapur umum gereja yang baru.

Mereka bergotong-royong untuk membantu menyiapkan makanan dan minuman yang disajikan kepada seluruh umat yang datang dari berbagai stasi dalam wilayah paroki, serta para undangan lainnya dari luar daerah.
Uskup Agung Samarinda menjadi konselebrans utama didampingi 15 orang pastor

Langkah-langkah kaki itu perlahan menuju ke sebuah tempat yang sama, pada sebuah bangunan megah yang hari itu akan diresmikan.
Misa Pemberkatan Gereja Paroki yang baru

Sekitar pukul 8 pagi, ribuan umat sudah mulai memadati lokasi gereja paroki yang baru, larut dalam sebuah sukacita mendalam bersama umat lainnya.

Tepat pukul 9 pagi, Ibadat Ekaristi siap dimulai.  Saat yang ditunggu-tunggu pun tiba, seiring munculnya barisan misdinar yang menghantarkan barisan imam sebanyak 15 orang yang mendampingi Bapa Uskup Agung Samarinda, Mgr. Floesntinus Sului, MSF yang akan menjadi konselebrans utama.
Barisan Misdinar dan para Pastor mendampingi Bapa Uskup Agung Samarinda

Setiba di gerbang gereja, sebuah prosesi kecilpun dimulai. Acara diawali dengan pengguntingan pita pada pintu gerbang gereja oleh yang mulia Mgr. Florentinus Sului, MSF, dan selanjutnya diikuti dengan penyerahan kunci gereja oleh Bapa Uskup kepada Pater Thomas Sudarmoko, SVD, selaku pastor paroki.
Penyerahan kunci gerbang gereja yang baru oleh Bapa Uskup kepada Pastor Paroki

Pasca prosesi itu, ribuan umat langsung memasuki gereja yang dengan khusus menyiapkan hati dan pikiran untuk bersatu dalam doa dan ucapan syukur menyambut kehadiran sebuah gereja yang representatif dan telah lama ditunggu oleh umat paroki.
Gereja baru di Nehas Liah Bing, semangat baru, semoga iman terus bertumbuh

Diiringi dengan suara musik tradisional khas Suku Dayak Kenyah dari umat Stasi Long Segar, para penari tradisional menghantarkan barisan misdinar, para pastor dan Bapa Uskup perlahan memasuki gereja menuju altar suci untuk mempersembahkan ibadat ekaristi kudus.
Penari tradisional Dayak Kenyah dari Stasi Long Segar, mengiringi barisan Misdinar dan para Pastor

Ribuan umat tumpah ruah. Gereja baru yang diharapkan dapat menampung umat ternyata tetap tidak dapat menampung antusiasme seluruh umat yang tersebar di 18 stasi untuk bersukacita menyambut kehadiran gereja baru tersebut, sehingga panitia terpaksa menyiapkan 3 buah tenda cadangan agar dapat menampung umat yang hadir dalam acara peresmian gereja tersebut.
Penandatanganan Prasasti oleh Mgr. Florentinus Sului, MSF

Upacara Ibadat Ekaristi Kudus yang berlangsung dengan hikmat akhirnya ditutup dengan berkat pengutusan dari Bapa Uskup Agung Samarinda, yang sebelumnya ditandai dengan penandatangan prasasti peresmpian gereja, yang ditandatangani oleh Mgr Florentinus Sului, MSF dan Pater Thomas Sudarmoko, SVD.
Tandatangan Prasasti oleh Pater Thomas Sudarmoko, SVD selaku Pastor Paroki Nehas Liah Bing

Pater Thomas, SVD, selaku pastor paroki Santa Maria Ratu Damai mengungkapkan bahwa dalam perjalanan pembangunan gereja tersebut terdapat banyak tantangan, tetapi dengan berkat Tuhan, akhirnya apa yang dimimpikan oleh seluruh umat dapat terwujud.
Pater Thomas Sudarmoko, SVD

Ditambahkan Pater Thomas, SVD, bahwa dengan kehadiran gereja baru tersebut, diharapkan dapat menjadi pusat pengembangan iman umat Katolik dalam seluruh wilayah paroki dan sekitarnya, dan berharap iman umat akan semakin dewasa.
Ibadat Ekaristi Kudus di Gereja St. Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing_Wehea

Berawal dari rasa pesimis dan bahkan hingga hampir putus asa, tetapi kemudian berubah menjadi rasa optimisme yang luar biasa besar, akhirnya, apa yang dimimpikan dapat terwujud.
Suasana Misa Pemberkatan Gereja St. Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing_Wehea_Kaltim

Masih banyak tantangan yang harus dihadapi dimasa depan, dan semoga dengan tekad yang sama dalam nama Tuhan, seluruh umat dapat bersatu padu dalam menjadikan gereja paroki tersebut sebagai pusat pengembangan iman umat Katolik, dan semoga kelak, dapat lahir dan berumbuh benih iman untuk menjadi gembala gereja kudus dari tempat ini......Semoga.............

Senin, 10 Desember 2012

Natal di Nehas Liah Bing Berlangsung Meriah dan Aman


Natal di Nehas Liah Bing Berlangsung Meriah dan Aman
Nehas Liah Bing, 25/12/12

Perayaan Natal tahun 2012 di Paroki St. Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing_Wehea_East Borneo berlangsung lancer dan meriah.

Ribuan umat Katolik yang tersebar di beberapa kecamatan seperti Kecamatan Muara Wehea, Kung Beang, Telen, bahkan dari Kecamatan Kelay, Kabupaten Berau tumpah ruah merayakan Misa Natal yang dilaksanakan di Gereja St. Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing.

Sejak pagi hari, umat dari berbagai penjuru mulai berdatangan, termasuk pada berbagai perusahaan yang tersebar pada beberapa kecamatan di dalam wilayah dan sekitar wilayah paroki. Jauhnya jarak juga tidak menyurutkan langkah umat yang datang dari tempat-tempat terjauh.

Tepat pukul 9 pagi, perayaan Natal 2012 dilaksanakan. Kemeriahan pada Misa Malam Natal diteruskan pada perayaan tanggal 25 Desember 2012. Misa berlangsung semarak dalam sebuah kebahagiaan dan sukacita, diiringi madah pujian nan indah yang dipersembahkan oleh para anggota koor Paroki St. Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing yang merupakan gabungan dari berbagai stasi dalam wilayah paroki.

Ribuan umat bersatu dalam sebuah tema Natal 2012 “Allah Telah Mengasihi Kita”. Kasih Allah tanpa batas, sehingga rela mengutus PutraNya ke dunia demi menebus dosa manusia.

Bersatu dalam sukacita bersama, tanpa sekat dan batas, saling berbagi Kasih dengan sesama, telah menjadikan Natal sebagai salah satu perekat bagi seluruh umat Katolik yang tersebar hingga ke pelosok wilayah paroki.

Selamat Hari Raya Natal 2012, semoga Kasih Natal membawa Damai bagi manusia dan dunia…………

Gereja Santa Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing_Wehea_East Borneo


Ribuan Umat Hadiri Perayaan Misa Malam Natal di Nehas Liah Bing
Nehas, 25/12/12

Kekhawatiran akan kondisi cuaca yang kurang bersahabat ternyata tidak terjadi. Keberadaan bangunan gereja baru yang telah diresmikan dan mulai digunakan pada tanggal 6 Desember 2012, seolah memanggil seluruh umat untuk datang bersatu dalam sukacita merayakan hari raya Natal, sebagai perlambang datangnya Sang Juru Selamat ke dunia.

Natal, bagi umat Katolik di seluruh dunia menjadi hari yang sangat dinantikan, menanti hadirnya Sang Mesias, Juru Selamat Manusia yang datang ke dunia, demi dosa-dosa manusia.

Demikian pula halnya arti Natal bagi seluruh umat Paroki Santa Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing, Wehea, Kalimantan Timur.

Cuaca yang awalnya kurang bersahabat, tidak menyurutkan langkah kaki dari seluruh umat yang tersebar di berbagai stasi untuk datang dan bersukacita bersama dengan seluruh umat se-paroki merayakan Natal dan berbagi kasih dengan sesama.

Gereja baru yang luas dan representative ternyata tetap tidak mampu menampung animo umat yang datang dari berbagai penjuru. Ribuan umat memadati gereja, termasuk 2 tenda yang telah dipersiapkan oleh panitia perayaan Natal, dan bahkan meluber hingga ke halaman gereja termasuk pada bagian samping kiri dan kanan gereja.

Kehadiran bangunan gereja yang baru, selain menjadi berkah Natal, juga telah melahirkan sebuah semangat bagi seluruh umat. Tidak tertampungnya umat dalam gereja juga tidak menyurutkan khusuknya perayaan Misa Malam Natal tersebut.

Turut memeriahkan perayaan Malam Natal, sebuah paduan suara nan indah dipersembahkan oleh anggota koor dari Stasi Santa Theresia Desa Diaq Leway. Kehadiran paduan suara tersebut semakin menyemarakan kegembiraan dan sukacita umat dalam merayakan dan berbagi Kasih pada Malam Natal tersebut. 

Bapak Stef selaku pendamping paduan suara tersebut juga menyatakan rasa bangganya yang luar biasa. Tak disangka, Stasi Santa Theresia berani mengembang tanggung jawab untuk membawakan Pujian bagi Tuhan pada perayaan Malam Natal tersebut, termasuk petugas Mazmur.

Natal yang bagi umat Katolik merupakan perayaan akan datangnya Sang Juruselamat Manusia, telah membawa sebuah sukacita bagi seluruh umat, dan sesuai dengan Tema Natal 2012, “Allah Telah Mengasihi Kita” seakan member sebuah spririt baru bagi seluruh umat, bahwa karena kecintaanNya pada umat manusia, Allah rela turun ke dunia melalui putraNya yang kita peringati dalam setiap Hari Raya Natal.

Selamat Natal, semoga Kasih-Nya selalu menyertai seluruh umat manusia.