Senin, 10 Desember 2012

Gereja Santa Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing_Wehea_East Borneo

Gereja St. Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing diresmikan Uskup Agung Samarinda


Wehea (6/6/12)


Para penari dalam balutan pakaian khas Suku Dayak Wehea menyatu dalam gerak dan irama, diantara suara musik mendayu, bersama kepakan bulu burung enggang menghantarkan yang mulia Bapa Uskup Agung Samarinda, Mgr. Florentinus Sului, MSF, dari bagian hulu kampung menuju lokasi gereja baru yang akan diresmikan, duduk bak raja dalam sebuah usungan berhias diantara juntaian pengsut menambah semarak suasana pada sore tanggal 4 Desember 2012.

Sebuah sambutan khas Suku Dayak Wehea menjadi pembuka sekaligus awal dari beragam prosesi yang akan dilaksanakan selama 2 hari berturut-turut pada tanggal 5 dan 6 Desember 2012.

Ratusan orang umat memadati dan mengeluk-elukan sang gembala umat untuk bersukacita bersama umat Paroki Santa Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing, jelang peresmian gereja paroki yang baru.

Setelah lebih setahun, akhirnya, apa yang dinantikan ribuan umat diseluruh wilayah paroki akhirnya menjadi kenyataan.

Sebuah rangkaian harapan panjang seakan menjadi nyata dengan kedatangan yang mulia Bapa Uskup Agung Samarinda, dimana kedatangannya kali ini seolah menjadi pembeda dengan kedatangannya sebelumnya.

Teringat kembali sebuah sambutan luar biasa yang hampir serupa pada tahun 2007 dalam upacara peletakan batu pertama yang diawali dengan Misa Syukur pada lokasi yang berbeda.

Menjadi berbeda karena lokasi pembangunan gereja bukan pada lokasi yang direncanakan sebelumnya, tetapi bergeser ke lokasi yang baru dan lebih strategis sekaligus menjadi sebuah pintu gerbang menuju Kampung Nehas Liah Bing.

Nehas Liah Bing, sebuah kampung tua di tepi Sungai Wehea, sejak tahun 2003 telah ditetapkan menjadi pusat paroki, kini menatap hari baru.

Kedatangan Uskup Agung Samarinda kali ini adalah dalam rangka peresmian gedung gereja baru, yang terwujud berkat tangan-tangan para penderma yang rela membantu, untuk mewujudkan sebuah mimpi besar umat paroki.

Ibadat Ekaristi, awali Peresmian Gereja Paroki

Sejak pagi dinihari (6/12/12), terlihat keseibukan yang luar biasa dari beberapa kelompok ibu-ibu, baik di rumah-rumah warga di Nehas Liah Bing, maupun di dapur umum gereja yang baru.

Mereka bergotong-royong untuk membantu menyiapkan makanan dan minuman yang disajikan kepada seluruh umat yang datang dari berbagai stasi dalam wilayah paroki, serta para undangan lainnya dari luar daerah.

Langkah-langkah kaki itu perlahan menuju ke sebuah tempat yang sama, pada sebuah bangunan megah yang hari itu akan diresmikan.

Sekitar pukul 8 pagi, ribuan umat sudah mulai memadati lokasi gereja paroki yang baru, larut dalam sebuah sukacita mendalam bersama umat lainnya.

Tepat pukul 9 pagi, Ibadat Ekaristi siap dimulai.  Saat yang ditunggu-tunggu pun tiba, seiring munculnya barisan misdinar yang menghantarkan barisan imam sebanyak 15 orang yang mendampingi Bapa Uskup Agung Samarinda, Mgr. Floesntinus Sului, MSF yang akan menjadi konselebrans utama.

Setiba di gerbang gereja, sebuah prosesi kecilpun dimulai. Acara diawali dengan pengguntingan pita pada pintu gerbang gereja oleh yang mulia Mgr. Florentinus Sului, MSF, dan selanjutnya diikuti dengan penyerahan kunci gereja oleh Bapa Uskup kepada Pater Thomas Sudarmoko, SVD, selaku pastor paroki.

Pasca prosesi itu, ribuan umat langsung memasuki gereja yang dengan khusus menyiapkan hati dan pikiran untuk bersatu dalam doa dan ucapan syukur menyambut kehadiran sebuah gereja yang representatif dan telah lama ditunggu oleh umat paroki.

Diiringi dengan suara musik tradisional khas Suku Dayak Kenyah dari umat Stasi Long Segar, para penari tradisional menghantarkan barisan misdinar, para pastor dan Bapa Uskup perlahan memasuki gereja menuju altar suci untuk mempersembahkan ibadat ekaristi kudus.

Ribuan umat tumpah ruah. Gereja baru yang diharapkan dapat menampung umat ternyata tetap tidak dapat menampung antusiasme seluruh umat yang tersebar di 18 stasi untuk bersukacita menyambut kehadiran gereja baru tersebut, sehingga panitia terpaksa menyiapkan 3 buah tenda cadangan agar dapat menampung umat yang hadir dalam acara peresmian gereja tersebut.

Upacara Ibadat Ekaristi Kudus yang berlangsung dengan hikmat akhirnya ditutup dengan berkat pengutusan dari Bapa Uskup Agung Samarinda, yang sebelumnya ditandai dengan penandatangan prasasti peresmpian gereja, yang ditandatangani oleh Mgr Florentinus Sului, MSF dan Pater Thomas Sudarmoko, SVD.

Pater Thomas, SVD, selaku pastor paroki Santa Maria Ratu Damai mengungkapkan bahwa dalam perjalanan pembangunan gereja tersebut terdapat banyak tantangan, tetapi dengan berkat Tuhan, akhirnya apa yang dimimpikan oleh seluruh umat dapat terwujud.

Ditambahkan Pater Thomas, SVD, bahwa dengan kehadiran gereja baru tersebut, diharapkan dapat menjadi pusat pengembangan iman umat Katolik dalam seluruh wilayah paroki dan sekitarnya, dan berharap iman umat akan semakin dewasa.

Berawal dari rasa pesimis dan bahkan hingga hampir putus asa, tetapi kemudian berubah menjadi rasa optimisme yang luar biasa besar, akhirnya, apa yang dimimpikan dapat terwujud.

Masih banyak tantangan yang harus dihadapi dimasa depan, dan semoga dengan tekad yang sama dalam nama Tuhan, seluruh umat dapat bersatu padu dalam menjadikan gereja paroki tersebut sebagai pusat pengembangan iman umat Katolik, dan semoga kelak, dapat lahir dan berumbuh benih iman untuk menjadi gembala gereja kudus dari tempat ini......Semoga.............

Tidak ada komentar:

Posting Komentar