Senin, 08 Agustus 2011

Mengenal Paroki St. Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing - Wehea - Kutai Timur

Paroki St. Maria Ratu Damai & Gua Maria Pengantara Segala Rahmat


Pada saat ini dipimpin oleh P. Thomas, SVD, dengan didamping oleh seorang frater yang menjalani masa TOP di paroki tersebut.

Dalam pelayanan pastoral, juga dibantu oleh para suster dari Kongregasi SSPS sebanyak 3 orang suster yang khusus melayani stasi-stasi disekitar pusat paroki.

Suster-suster SSPS mulai masuk ke paroki tersebut sejak tahun 2006/2007, dan pada tanggal 31 Mei 2009 mulai menetap di pusat paroki bersamaan dengan diresmikannya Biara Susteran oleh Uskup Agung Samarinda, Mgr. Sului Florentinus, MSF.

Pada saat ini, salah satu suster SSPS di Paroki St. Maria Ratu Damai sedang mengikuti studi di Belanda dan pada akhir tahun 2011 akan kembali bersama umat untuk meneruskan pelayanan kepada umat.

Sementara itu, Paroki St. Maria Ratu Damai memiliki 15 stasi yang tersebar dari Mawai (Kecamatan Batu Ampar), hingga ke Desa Miau Baru dan Matra Sawit (PT. KDA) serta secara de facto juga hingga ke wilayah Sungai Elang & Merapun, dengan jumlah mencapai 7.000 jiwa.

Bagaimana mencapai Pusat Paroki St. Maria Ratu Damai dan Gua Maria Pengantara Segala Rahmat


Paroki St. Maria Ratu Damai atau biasa disingkat SMRD berada di Kampung induk Nehas Liah Bing, atau tepatnya sekitar 1 km dari jalan poros Trans Kaltim.
Dari Samarinda berjarak sekitar 387 km, kita dapat mencapainya dengan menggunakan kendaraan roda 2 dan 4 (taksi reguler: kijang innova, dll) dengan waktu tempuh saat ini sekitar 10 - 14 jam (karena kondisi jalan yang sangat buruk) dengan biaya Rp. 175.000 / orang atau Rp. 1.2 Juta sekali carter, sedangkan dari Berau dapat dicapai dengan menggunakan Bus / taksi kijang yang setiap hari melalui wilayah Kecamatan Muara Wahau.

Sedangkan untuk mencapai Gua Maria Pengantara Segala Rahmat, dari pusat paroki berjarak sekitar 15 km dengan menggunakan kendaraan roda 2 & 4, melalui areal kebun PT. Sinar Mas dengan kondisi jalan tanah agregat serta dapat dilewati dikala hujan (tetapi agak licin). Jalur lainnya juga dapat melalui SP-5 Pantun kemudian menyusuri Gunung Kung Beang ke sisi selatan.

Kendaraan hanya sampai di lokasi parkir yang telah disiapkan, kemudian berjalan kaki sekitar 250 meter dan langsung mencapai Gua. Untuk menghindari cuaca yang terkadang sulit diprediksi, jangan lupa untuk membawa payung atau jas hujan, karena hingga saat ini belum tersedia shelter untuk tempat berteduh (masih dalam tahap perencanaan & penggalangan dana).

Sejak tanggal 1 Mei 2011, Gua Maria Pengantara Segala Rahmat secara resmi dibuka untuk tempat ziarah, melalui Misa Pemberkatan yang dipimpin oleh P. Thomas, SVD (pada saat itu direncanakan akan diresmikan oleh Uskup Agung, Mgr. Sului, MSF, tetapi Bapa Uskup berhalangan hadir karena ada tugas lain).

Apa yang bisa anda lakukan untuk mendukung pengembangan Kawasan Wisata Rohani di Gua Maria Pengantara Segala Rahmat?

Bagi anda yang ingin terlibat dalam pengembangan Gua Maria Pengantara Segala Rahmat, dapat menyumbangkan tenaga (melalui kegiatan gotong-royong secara berkala) serta dana (dapat menghubungi Pastor Paroki di Sekretariat Paroki St. Maria Ratu Damai).

Dimasa mendatang, direncanakan untuk dikembangkan beberapa fasilitas pendukung, al; Shelter, Kapel, dan Sarana Pendukung lainnya bagi para peziarah.




Salam dalam Nama Jesus....................









Tidak ada komentar:

Posting Komentar