Senin, 05 Mei 2014

Pro Fauna Kunjungi Wehea

Pro Fauna Kunjungi Wehea

Kabar Wehea
Senin (04/05/14)

Tanpa diduga, tujuh orang aktivis Pro Fauna menyambangi Wehea dalam program berlabel Ride for Borneo dengan didampingi oleh Bang Rustam, yang juga merupakan salah satu pengajar di Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimamtan Timur.

Bang Rosek bersama Musa Ba salah satu masyarakat adat Dayak Wehea
Dibawah koordinator Bang Rosek dengan menggunakan tiga buah trail serta didampingi oleh team teknisi yang menggunakan kendaraan 4WD para aktivis Pro Fauna melakukan perjalanan darat dengan titik awal di Kota Samarinda, Kalimamanta Timur.

ProFauna Ride for Borneo 2014
Rombongan Ride for Borneo dari Pro Fauna tiba di Bumi Wehea pada Jumat (02/05/14) dan kemudian melanjutkan perjalanan ke Hutan Lindung Wehea pada Sabtu (03/05/14), sebuah kawasan konservasi kebanggaan masyarakat adat Dayak Wehea di Nehas Liah Bing dan bertemu dengan para Ranger Wehea yang disebut “Petkuq Mehuey”.

Sekembalinya dari Hutan Lindung Wehea, pada Minggu (04/05/14) para aktivis Pro Fauna kemudian mengunjungi Nehas Liah Bing dan bertemu dengan Kepala Adat Dayak Wehea Nehas Liah Bing, Bapak Ledjie Taq, orang Dayak Wehea yang pernah mendapatkan penghargaan Satya Lencana dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) serta pada tahun 2008 mewakili masyarakat adat Dayak Wehea menerima penghargaan Kalpataru atas keberhasilan pengelolaan Hutan Lindung Wehea yang dilakukan oleh masyarakat adat Dayak Wehea.
Ritual Adat Dayak Wehea - Penyambutan bagi ProFauna
Rosek, Koordinator Ride for Bernoe, dalam diskusi pada Minggu malam mengungkapkan bahwa sebelumnya konsentrasi Pro Fauna lebih kepada satwa dan pada saat ini kita sedikit bergeser dan ingin terlibat langsung dalam upaya penyelamatan hutan dan kita telah mendengar tentang Wehea dan ingin melihat secara langsung apa yang ada di Wehea.
Ritual Adat bagi ProFauna di Kompleks Gereja Santa Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing, Wehea, Kutai Timur, Kalimantan Timur
Sesuai dengan rencana, bahwa pada Senin (05/05/14), team Ride for Borneo akan melakukan kunjungan ke beberapa sekolah dan termasuk mengunjungi kawasan Konservasi Kebun yang dikelola oleh PT. Dharma Satya Nusantara (DSN) Group, sebuah perusahaan perkebunan kelapa sawit yang dalam beberapa tahun terakhir sangat konsern dengan upaya pelestarian lingkungan termasuk mendukung upaya pelestarian dan pengelolaan Hutan Lindung Wehea.

Pemasangan gelang merah, sebuah lambang persahabatan dari Masyarakat Dayak Wehea kepada ProFauna
Selanjutnya, pada Selasa (06/05/14), team Ride for Borneo akan melanjutkan perjalanan ke Hutan Lindung yang dikelola oleh Yayasan RHOI yang bekerjasama dengan masyarakat adat Wehea di bantaran Sungai Telen, antara lain Desa Bea Nehas, Diaq Lay dan Dea Beq untuk melihat kegiatan yang dilaksanakan oleh RHOI.

Doa dan Pemberkatan dari Pater Lucius Tumanggor, SVD di Gereja Santa Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing
Menjelang keberangkatan tersebut, pada malam sebelumnya, bersama Pastor Paroki Santa Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing, beberapa tokoh Dayak Wehea dan Lembaga Adat Dayak Wehea Nehas Liah Bing didampingi oleh Siang Geah, anggota DPRS terpilih dari Dapil-4, PDIP, melaksanakan pertemuan di Pastoran Paroki dan merencanakan untuk melepas team Ride for Borneo dalam tradisi Suku Dayak Wehea serta akan dilakukan pemberkatan oleh Pastor Paroki Santa Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing, Pater Lucius Tumanggor, SVD yang akan didampingi oleh Pater Gabriel Maja, pastor yang pernah bertugas di Paroki Santa Maria Ratu Damai dan saat ini bertugas di Sumatra Utara.

ProFauan bersama masyarakat adat Dayak Wehea dan Pastor Paroki Nehas Liah Bing
Semoga misi mulia dari Pro Fauna melalui program Ride for Borneo dapat berhasil dan sukses……

Tidak ada komentar:

Posting Komentar